Potret24.com, Jakarta – Belum genap satu tahun menikah, Mutia Ayu sudah ditinggal pergi oleh Glenn Fredly untuk selamanya. Sang musisi meninggal dunia karena sakit meningitis yang diidapnya.

Bagi Mutia Ayu, Glenn Fredly adalah sosok yang tidak tergantikan. Ia menilai Glenn adalah sosok suami baik yang Tuhan kirimkan untuknya.

“Pastinya ya (tak tergantikan), karena dari pertama kali aku ketemu sama Glenn nggak ada hal yang membuat hati aku kecewa. Semuanya baik, semuanya indah, jadi nggak ada kata aku melupakan Glenn,” ujar Mutia Ayu saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

“Karena memang semuanya indah, nggak ada yang buruk. Itu sih. Buat aku selamanya Glenn selalu di hati,” sambungnya.

Mutia Ayu tak bisa merinci apa saja momen yang paling berharga ketika bersama Glenn Fredly. Menurutnya semua indah dan tak terganti.

“Banyak, karena kan aku sama Glenn itu nggak lama ya dari pacaran kita cuma satu tahun intensnya dan nikah kurang lebih satu tahun. Jadi momen itu menurut aku semua berharga dan spesial buat aku dan apalagi pas nikah aku udah kayak ratu,” kenang Mutia Ayu.

Hingga kini pun Mutia Ayu masih tak percaya Glenn Fredly sudah tiada. Padahal sudah satu tahun sang suami pergi meninggalkannya.

“Pastinya (masih nggak percaya), apalagi hari pertama setelah ditinggal kok kayak ada yang hilang gitu ya. Berat sekali itu nggak gampang untuk aku. Aku baru nikah dan baru punya seorang putri juga, jadi Gewa sudah tidak didampingi lagi sama sosok ayahnya,” imbuh Mutia Ayu.

Walau fisiknya telah tiada, Mutia Ayu percaya Glenn Fredly tetap hadir dalam kehidupannya bersama sang anak. Walau berat, Mutia Ayu sudah bisa menerima kenyataan.

“Kalau dibilang sudah tidak ada lagi bapaknya, bapaknya selalu ada dimanapun kami berada. Aku selalu percaya Glenn selalu menemani kita, tapi sudah tidak mendampingi lagi (secara fisik). Tapi, so far sekarang ini udah bisa menerima prosesnya, udah nggak larut. Paling penting sekarang doanya yang Glenn butuhkan, doa, doa, dan doa. Sudah bisa menerima pelan-pelan,” pungkas Mutia Ayu. (gr)

Print Friendly, PDF & Email