Penonton ricuh saat pertandingan PSPS VS PSMS Medan, akibat sejumlah kursi dirusak/Dok potret24.com.

Potret24.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah duduk bersama membahas terkait ganti rugi kerusakan kursi Stadion Utama Riau dengan Manajemen PSPS Riau, akibat dirusak supporter saat laga tandang PSPS melawan PSMS Medan pada Kamis (22/9/2022) lalu.

Selain soal ganti rugi kerusakan 579 kursi stadion, Pemprov Riau juga membahas soal kekurangan retribusi atau sewa Stadion Utama Riau kepada Manajemen PSPS Riau.

“Kita sudah rapat bersama manajemen PSPS Riau, kita minta kepastian dari PSPS terkait dengan perbaikan kursi yang rusak dan juga kekurangan tagihan retribusi yang belum dibayarkan,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, Boby Rachmat, Selasa (27/9/2022) saat dikonfirmasi hasil pertemuan dengan manajemen PSPS Riau.

Dari pembahasan tersebut, Pemprov Riau memberi waktu manajemen PSPS Riau untuk menyelesaikan penggantian kursi dan pelunasan retribusi stadion sebelum pertandingan PSPS lawan Karo United, yang dijadwalkan pada 1 Oktober 2022 mendatang.

“Kalau dapat perbaikan kursi dan tagihan retribusi Stadion Utama Riau sebelum pertandingan PSPS Riau lawan Karo United (1 Oktober 2022) sudah kita terima,” tegasnya, dilansir dari cakaplah.com.

Boby Rachmat menyampaikan, saat rapat pembahasan itu Presiden Klub PSPS Riau tidak datang. Sehingga, perihal tersebut disampaikan kepada manajemen PSPS Riau.

“Kebetulan saat pembahasan itu Presiden PSPS tidak datang, tapi nanti manajemen PSPS akan menyampaikan. Karena perbaikan stadion itu dalam perjanjian penggunaan stadion sudah ada, dan mereka sudah sanggupi. Namun kita perlu kepastian kapan waktunya diperbaiki, termasuk sisa tagihan retribusi penggunaan Stadion Utama Riau,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, pasca pengerusakan kursi Stadion Utama Riau saat laga PSPS Riau lawan PSMS Medan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau menginginkan laga kandang PSPS di Stadion Utama Riau tanpa penonton (suporter).

Sebab saat ini kondisi PSPS Riau sedang tidak menguntungkan. Apalagi tiga kali pertandingan PSPS harus menelan kekalahan, dan satu kali seri. Kondisi tersebut tentu membuat suporter PSPS sangat kecewa.

“Kalau dilihat dari situasinya ada kayaknya rencana pertandingan tanpa penonton. Itu pembakaran flare berapa banyak saat PSPS lawan PSMS Medan kemarin,” kata Kepala Dispora Riau, Boby Rachmat, Senin (26/9/2022).

Karena itu, lanjut Boby, manajemen PSPS juga saat ini sedang berpikir apakah pertandingan berikutnya tanpa penonton.

“Kalau kami sebenarnya, pertandingan PSPS selanjutnya tidak ada penonton lebih bagus, karena situasi saat ini posisi PSPS sedang tidak menguntungkan juga,” ujarnya.

Namun jika pertandingan PSPS Riau tanpa penonton, sebut Boby, manajemen PSPS Riau meminta keringanan retribusi Stadion Utama Riau.

“Tapi kalau nanti Stadion Utama Riau tetap dipakai untuk pertandingan PSPS tanpa penonton, mereka minta keringanan (retribusi) lagi. Tapi saya sudah bilang masalah itu belum bisa dibicarakan,” jelasnya.

“Bisa jadi PSPS akan mencari stadion terdekat untuk kelanjutan pertandingan, karena situasi masih panas juga dengan suporter katanya. Lumayan banyak juga beban mereka, makanya mereka akan mencari stadion terdekat yang disetujui oleh badan liga, dan sudah diverifikasi. Belum lagi sanksi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) nya atas kejadian kemarin,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, manajemen PSPS Riau bersedia mengganti 579 kursi Stadion Utama Riau yang rusak akibat dirusak oleh supporter saat laga tandang PSPS melawan PSMS Medan, Kamis (22/9/2022).

Pengerusakan kursi Stadion Utama Riau terjadi karena Supporter PSPS Riau, yang tidak puas atas kekalahan tim kesayangannya dari PSMS, dengan skor 3-4.

Kerugian atas kerusakan kursi yang berada di tribun utara Stadion Utama Riau itu diperkirakan mencapai Rp289.500,000. Sebab harga per kursi diperkirakan Rp500 ribu.

“Secara lisan Presiden Klub PSPS Riau sudah bersedia untuk mengganti kursi Stadion Utama yang rusak itu. Artinya sudah ada niat baik dari mereka,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, Boby Rachmat, Senin (26/9/2022).

Lebih lanjut Boby mengatakan, pihaknya telah menghitung kerusakan kursi di tribun utara Stadion Utama Riau ada sebanyak 579 kursi yang tak bisa dipakai lagi.

“Jadi cukup banyak kerusakannya. Kerugian kita perkirakan kalau 579 kursi dikalikan harga satu kursi Rp500 ribu, makanya total anggaran perbaikan kursi mencapai Rp289 juta lebih. Karena kursi yang rusak itu buka hanya kursi biasa, tapi kursi yang ada sandaran,” terangnya.

Karena itu, tambah Boby Rachmat, hari ini pihaknya akan memanggil manajemen PSPS Riau untuk membahas kerusakan kursi Stadion Utama Riau. Termasuk membahas masalah retribusi Stadion Utama Riau.

“Siang ini kita panggil manajemen PSPS, karena kemarin secara lisan sudah disampaikan mereka bersedia mengganti kursi yang rusak. Jadi hari ini kita akan buat secara tertulis apa saja yang harus disepakati. Termasuk membahas tugakan retribusi yang harus dibayarkan. Karena kita ingin sebelum pertandingan selanjutnya persoalan ini sudah selesai, sudah ada hitam diatas putihnya,”imbuhnya.

Print Friendly, PDF & Email