PelelawanPotret LingkunganPotret Sosbud

Debit Sungai di Pelalawan Masih Normal, BPBD: Belum Berpengaruh Signifikan

2
×

Debit Sungai di Pelalawan Masih Normal, BPBD: Belum Berpengaruh Signifikan

Sebarkan artikel ini
Pengendara motor menembus hujan menggunakan mantel di Jalan Abdul Jalil Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan pada Jumat (11/10/2024). (foto: tribunpekanbaru.com)

PELALAWAN – Curah hujan di Kabupaten Pelalawan Riau tampaknya masih tinggi sepanjang Bulan Oktober ini.

Intensitasnya naik dibanding September lalu meski tidak signifikan.

Berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan tulis tribunpekanbaru.com, curah hujan belum merata sepenuhnya.

Masih ada potensi kemarau yang muncul di sela-sela hujan dalam satu pekan terakhir.

Selain itu, kemarau yang terpantau masih berpeluang menimbulkan titik panas atau hotspot maupun titik api atau firespot.

“Tiga hari yang lalu sempat muncul titik api di Desa Dundangan, terpantau dari patroli udara. Langsung dipadamkan. Kami juga tak monitor,” tutur Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan M.Si kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (11/10/2024).

Munculnya titik api yang kecil itu pertanda hujan belum merata serta Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih menghantui setiap kemarau muncul di sela-sela hujan.

Di sisi lain, curah hujan yang tinggi sejak September sampai Oktober ini belum mempengaruhi debit air sungai-sungai besar di Pelalawan.

Memang ada sedikit kenaikan tinggi level air, tetapi masih dibawah batas normal.

“Hujan yang intens akan terasa mulai awal November nanti sampai akhir tahun. Kita sedang mempersiapkan diri menghadapi bencana banjir dan longsor,” kata Zulfan.

(**)