“Terasa kencang di Jember,” tulis akun @teguhkasiyanto.
“Kerasa sampe Blitar,” tulis warganet lainnya @amaliaNisa_.
“Banyuwangi terasa ya Alloh,” timpal akun @meideeta31.
Gempa berkekuatan M 6,0 mengguncang Bali tepatnya Kabupaten Jembrana sekira pukul 07.18 Wib. Meski tak berpotensi tsunami, getaran gempa terasa hingga beberapa daerah sekitar seperti Jember, Banyuwangi, Ponorogo dan Blitar.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M 6,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali pada kedalaman 104 km.
“Gempab selatan di Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault),” jelas Rahmat dalam keterangannya, Selasa (16/7/2019).
Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Badung V MMI, Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI, jember, lumajang II- III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hingga pukul 07.50 Wib, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tuturnya. (Lis)