Pekanbaru – Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Robin Eduar, meminta Pemerintah Kota Pekanbaru untuk membatalkan pembangunan tugu roda terbang yang akan dibangun di Komplek Perkantoran Tenayan.
Pemko Pekanbaru akan membangun tugu roda terbang jika tidak ada lagi penganggaran untuk penanganan Covid-19 di tahun ini.
“Sebenarnya pembangunan tugu roda terbang itu bukanlah skala prioritas. Artinya belum waktunya. Yang paling prioritas dan dibutuhkan masyarakat Pekanbaru itu adalah penanganan banjir dan perbaikan jalan rusak dan berlubang,” kata Robin.
Robin menilai, anggaran pembangunan Tugu Roda Terbang sebesar Rp13 miliar lebih baik dipergunakan untuk menangani permasalahan banjir di Kota Pekanbaru.
“Beberapa hari waktu lalu kita lihat, hujan turun sebentar sudah banjir di mana-mana. Seharusnya Dinas PUPR memprioritaskan penanganan banjir karena ini sangat menyentuh langsung ke masyarakat,” ujarnya.
Selain banjir, Robin menegaskan Pemko Pekanbaru lebih baik berfokus kepada perbaikan jalan yang rusak dan berlubang. Sebab, kondisi jalanan yang rusak dan berlubang ini dikhawatirkan dapat membahayakan bagi pengguna jalan.
“Banyak jalan di Pekanbaru yang rusak dan berlubang, dan itu tidak ada dikerjakan. Jangan sampai tidak punya anggaran untuk perbaikan jalan, tapi untuk bangun tugu roda terbang ada,” tegasnya.
Robin secara tegas meminta Dinas PUPR Kota Pekanbaru untuk dapat membatalkan pembangunan tugu roda terbang.”Kita rekomendasikan pembangunan tugu roda terbang itu ditunda. Mana yang lebih penting dikerjakan untuk masyarakat. Tugu itu tidak begitu urgent,” tegasnya.
Ia juga mempertanyakan mengapa Dinas PUPR Kota Pekanbaru yang tetap menganggarkan pembangunan Tugu Roda Terbang. Padahal, Komisi IV DPRD Pekanbaru sudah berulang kali menolak untuk pembangunan tugu tersebut.
“Kita (DPRD) sudah beberapa kali menolak tugu itu, tapi kenapa tahun ini dimasukkan lagi? Disini kita lebih ingin pada skala prioritas untuk penanganan banjir dan jalan rusak, itulah yang kita dorong. Tetapi, mereka ini seakan tugu roda terbang ini seperti mau dipaksakan. Ada apa dengan tugu roda terbang ini? Itu yang menjadi pertanyaan kita,” tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap Pemko Pekanbaru lebih memprioritaskan kegiatan yang sifatnya menyentuh langsung kepada masyarakat dibandingkan hanya membangun sebuah ikon Kota Pekanbaru.
“Memang tugu roda terbang itu ada dilambang logo Pemko Pekanbaru, tapi saat ini kita butuh untuk pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat dibanding satu logo. Jangan sampai gara-gara satu logo, masyarakat yang dikorbankan. Itulah yang kita sesalkan,” tutup Robin.
Untuk diketahui, Dinas PUPR Kota Pekanbaru tetap menganggarkan pembanguan Tugu Roda Terbang tahun ini.
Meski begitu, pembangun tugu ini belum dapat dipastikan.Pembangunan tugu yang direncanakan di Komplek Perkantoran Terpadu Tenayan Raya ini sudah tertunda dua tahun.
Hal ini dikarenakan adanya anggaran yang harus direfocusing untuk penanganan Covid-19.Anggaran pembangunan Tugu Roda Terbang tidak mengalami perubahan. Total anggaran sesuai Detail Engineering Design (DED) mencapai Rp13 miliar. (KP)