PEKANBARU – Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun kembali ingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Pasalnya tercatat sudah hampir 11 hektar lahan terbakar di Kota Pekanbaru hingga saat ini.
Mayoritas lahan yang terbakar berada di wilayah pinggiran dan berkonstruksi gambut. Terakhir kebakaran lahan terjadi di Kecamatan Payung Sekaki.
“Itu kemarin di Payung Sekaki lahan satu hektar sudah berhasil dipadamkan. Saat ini panasnya luar biasa, apalagi dalam seminggu terakhir ini sampai 39 derajat celcius. Saya minta pada masyarakat tolong lebih waspada, para pekebun jangan bakar lahan,” kata Muflihun, Senin (19/6).
Menurutnya, sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru terutama di daerah pinggiran memiliki struktur lahan gambut. Kebakaran di lahan gambut cukup sulit penanganannya.
Muflihun menyebut, saat petugas sudah memadamkan api di atas permukaan bisa jadi di bawah masih terbakar. Oleh karena itu bagi masyarakat yang tinggal di dekat lahan terbuka agar tidak membakar lahan sembarangan.
“Saya sudah diskusi dengan bapak kapolresta, rapat juga dengan Forkopimda. Jangan lagi membakar-bakar lahan, Pekanbaru kan identik dengan gambut,” ungkapnya.
Ia juga sudah meminta kepada camat dan lurah di wilayah kerja masing-masing untuk bisa mengingatkan kepada masyarakat. Mereka juga bisa melakukan pengawasan agar tidak terjadi kebakaran lahan.
Dari Januari 2023 hingga saat ini lahan yang terbakar di Kota Pekanbaru mencapai 11 hektar. Jumlahnya tersebar di beberapa kecamatan di kota ini.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, lahan yang sudah terbakar hingga pertengahan Juni 2023 ini tercatat mencapai 10,8 hektar.
Lahan ini terbakar dari belasan kasus kebakaran lahan yang terjadi sejak awal tahun. Total ada 19 kebakaran lahan terjadi dari rentang waktu Januari hingga pertengahan Juni ini.
Kepala BPBD Kota Pekanbaru melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Alan Kurnia mengatakan, kebakaran lahan paling banyak terjadi di Kecamatan Bina Widya.
“Ada enam hektar lebih lah terbakar di Kecamatan Bina Widya, hal itu harus diantisipasi,” terang Alan, Senin (12/6).
Dirinya merinci kejadian paling banyak terjadi pada bulan Februari dan Mei 2023. Ia mengatakan bahwa dalam kurun waktu sebulan kala itu kebakaran lahan terjadi hingga lima kali.
Alan juga mengatakan bahwa sesuai arahan Walikota Pekanbaru masyarakat diimbau agar jangan sampai membuka lahan dengan cara membakar. Ia menyebut membuka lahan dengan cara membakar bisa memicu kebakaran lahan.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya pemadaman maupun mencegah kebakaran lahan. Pihak TNI maupun Polri menyiagakan masing-masing sembilan orang untuk membantu penanganan kebakaran lahan. (Ades)