Potret Peristiwa

Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Sulut, Warga Panik

3
×

Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Sulut, Warga Panik

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Bolaang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara (Sulut). Peristiwa ini membuat warga panik.

“Gempa M 6,6 pada 19 Januari pukul 23.58.20 WIB, lokasi 0,20 Lintang Selatan,123,89 Bujur TImur (64 km Barat Daya Bolaang Uki-Bolsel-Sulut),” tulis BMKG lewat akun Twitter-nya, Minggu (19/1/2020) malam.

“Kedalaman gempa 95 Km, tidak berpotensi tsunami,” imbuh BMKG.

Gempa ini dirasakan dalam skala Modified Mercalli Inensity (MMI) IV-V di Luwuk , skala II-III di Bitung, skala II-III di Manado, skala II-III di Kotamobagu, skala II-III di Gorontalo, dan skala II-III di Malili.

Sebagai catatan, makin besar angka skalanya, makin kuat gempa dirasakan warga di lokasi terkait membuat kaget dan  panik warga  Sulawesi Utara.

Episenter gempa tersebut berada di laut di selatan 57 kilometer Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulut. Hiposenter atau kedalaman gempa itu adalah 126 kilometer.

Gempa tersebut dirasakan paling kencang di kawasan Luwuk yakni skala IV-V MMI. Kemudian di kawasa Bitung, Manado, Kotamobagu, Gorontalo, dan Malili dirasakan berskala II-III MMI.

“Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” demikian keterangan terkait guncangan pada skala II-III MMI.

Sebagai catatan, makin besar angka skalanya, makin kuat gempa dirasakan warga di lokasi terkait.

“Guncangan gempa cukup membuat kami di wilayah Kecamatan Sumalata atau bagian barat kabupaten ini, ikut merasakan kepanikan,” ucap Andri Usu di Kabupaten Gorontalo Utara, seperti dikutip  Antara..
Dia yang juga Kepala Desa Kasia, Kecamatan Sumalata itu mengaku baru akan tidur seketika gempa ikut menggetarkan dinding rumahnya.

Hal yang sama diutarakan Lely Wakhidah, warga Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, yang ada di pusat ibu kota kabupaten tersebut.

“Hitungannya cukup lama dan cukup membuat panik sebab getarannya sangat terasa hingga perabot rumah ikut bergetar,” ucapnya.

Kepanikan juga warga Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Meski berjarak 145,37 kilometer dari pusat gempa, guncangan yang keras membuat warga berhamburan keluar rumah dan bangunan.

Beberapa warga mengaku terkejut dan langsung berlarian menuju badan jalan saat mereka merasakan getaran gempa yang cukup keras itu.

“Kami bangunkan semua keluarga dan keluar untuk menghindari bangunan,” kata Ritna, salah satu warga yang sempat ditemui berada di luar rumah.

Ritna mengaku masih trauma terhadap gempa. Oleh karena itu, setiap kali terjadi goncangan maka kakinya selalu gemetar.

“Gemetaran saya. Takut kenapa-kenapa. Semoga saja tidak terjadi apa-apa,” harapnya.

Sementara itu dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 3.49 WIB, belum ada laporan kerusakan atas gempa Teluk Tomini yang dirasakan kuat selama hampir lima detik tersebut. (Lis)