PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) Republik Indonesia tengah bersiap menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Nasional Tahun 2025. Rapat koordinasi secara virtual di Gedung Riau Command Center, Pekanbaru, Jumat (11/4), membahas persiapan pelaksanaan apel yang dijadwalkan berlangsung pada 23 April 2025 di Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam RI, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, menyampaikan bahwa apel ini merupakan bagian penting dari koordinasi nasional dalam menghadapi ancaman karhutla yang rutin terjadi di wilayah rawan, khususnya Provinsi Riau.
“Kami meminta seluruh jajaran dan Pemerintah Provinsi Riau mampu melakukan persiapan sebaik-baiknya,” katanya.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur, menerangkan bahwa Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla sejak 1 April hingga 30 November 2025, melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS 292/3/2025. Penetapan ini merupakan langkah awal yang penting dalam rangka menghadapi musim kemarau yang diprediksi berpotensi meningkatkan risiko kebakaran.
Gubernur Riau Abdul Wahid menyambut baik rencana apel kesiapsiagaan ini. Ia menekankan bahwa penanggulangan karhutla bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan membutuhkan kolaborasi berbagai unsur, termasuk dunia usaha dan masyarakat.
“Saya terima kasih atas dikelarnya rapat ini. Yang jelas saya ingin menanggapi dalam penanggulangan bencana Karhutla tersebut kami akan melibatkan berbagai unsur terkait, sehingga kita juga melibatkan pihak dunia usaha dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan,” pungkasnya. (*/win)