Kesehatan

Ketika Kesehatan Mulai Dibicarakan di Antara Undangan dan Gaun Pengantin

213
×

Ketika Kesehatan Mulai Dibicarakan di Antara Undangan dan Gaun Pengantin

Sebarkan artikel ini
Layanan Kesehatan Parahita
ANTUSIAS - Sejumlah masyarakat antusias melakukan pemeriksaan kesehatan di salah satu fasilitas Klinik Parahita di Jember, Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah pasangan calon pengantin yang ingin melakukan medical checkup pranikah.

JAKARTA — Di sebuah kafe kecil di sudut Jakarta Selatan, sore itu, Amanda (29) tampak membuka kalender digital di ponselnya. Di sampingnya, calon suaminya, Rayhan (31), memeriksa berkas vendor dekorasi pernikahan. Keduanya terlihat seperti pasangan calon pengantin pada umumnya. Mereka sibuk, sedikit lelah, tapi penuh antusiasme.

Namun ada satu hal yang membuat pertemuan mereka sore itu berbeda. Di sela diskusi mengenai konsep foto prewedding, Amanda tiba-tiba berkata pelan, “Mas, aku rasa kita harus cek kesehatan juga sebelum hari H. Aku nggak mau kita cuma fokus ke pestanya.”

Rayhan terdiam sejenak, lalu mengangguk. “Iya, kamu benar. Kita harus mulai dari diri kita dulu.”

Percakapan sederhana itu menggambarkan sebuah fenomena yang kini semakin sering kita dengar belakangan ini. Pasangan muda mulai menempatkan kesehatan sebagai bagian dari persiapan pernikahan. Bukan karena wajib, melainkan karena sadar bahwa pernikahan tidak berhenti pada pesta, foto, atau rangkaian bunga.

Apalagi, kini calon pengantin sadar bahwa pernikahan adalah perjalanan panjang dan tantangan seumur hidup, yang tentunya dimulai dari kesehatan tubuh yang masing-masing.

Fenomena Baru di Antara Generasi yang Serba Merencanakan

Tidak sulit menemukan cerita seperti Amanda dan Rayhan. Di berbagai kota besar, semakin banyak pasangan yang memasukkan medical check up pranikah ke dalam daftar persiapan mereka. Ada yang melakukannya karena saran keluarga, ada yang terinspirasi dari media sosial, dan ada pula yang melakukannya karena kesadaran pribadi.

Menurut pengamatan sejumlah tenaga layanan laboratorium, fenomena ini melonjak dalam tiga tahun terakhir. Dr. Hanna, seorang analis senior di sebuah laboratorium klinik di Yogyakarta, menggambarkan tren ini sebagai “gelombang baru yang berangkat dari kebutuhan akan kepastian”.

“Banyak pasangan sekarang yang ingin tahu kondisi dirinya secara lebih jujur,” ujarnya. “Bukan karena mereka takut, tapi karena ingin menyiapkan masa depan dengan cara yang lebih matang.”

Kita mungkin merasakan hal yang sama. Di tengah ritme hidup cepat, ada banyak hal tentang tubuh yang kadang luput dari perhatian. Pemeriksaan seperti tes darah lengkap, skrining dasar kesehatan, hingga pengecekan organ tertentu menjadi cara memahami tubuh tanpa menebak-nebak.

Jika berbicara dengan pasangan muda lain, alasan mereka menjalani pemeriksaan pranikah ternyata tidak selalu berkaitan dengan kekhawatiran medis. Justru, banyak dari mereka melakukannya demi mendapatkan ketenangan.

Salah satunya Maya (27), yang ditemui setelah ia dan pasangannya menjalani pemeriksaan pranikah.

“Kami ingin memastikan kami memulai semuanya dari kondisi yang sama. Kami berdua ingin saling tahu, saling terbuka,” katanya. “Rasanya lebih jujur. Lebih siap.”

Fasilitas Pemeriksaan Kini Banyak Tersedia

Tren pemeriksaan kesehatan pranikah bukan hanya menjadi gelombang fenomena positif yang marak di masyarakat. Meningkatnya kesadaran akan kesehatan juga didukung oleh layanan laboratorium klinik mulai mengambil peran lebih besar. Jika biasanya laboratorium hanya tempat yang didatangi saat sakit, kini fasilitas ini bertransformasi menjadi sarana mencari kepastian, klarifikasi, dan pemahaman objektif mengenai tubuh sendiri.

Di sinilah berbagai jaringan laboratorium, termasuk Klinik Parahita, mulai menjadi rujukan banyak calon pengantin. Dengan jaringan yang luas, teknologi laboratorium modern, serta layanan pemeriksaan kesehatan yang lengkap, fasilitas seperti ini memberi kemudahan bagi pasangan yang ingin melakukan pemeriksaan dalam satu kunjungan. Terlebih, laboratorium klinik ini memiliki jaringan yang luas dan tersedia di berbagai kota besar di Indonesia.

Menariknya, banyak pasangan yang merasa terbantu karena seluruh proses berlangsung dalam satu alur, mulai dari tes darah lengkap hingga skrining tertentu yang umum dilakukan sebelum menikah.

Keunggulan jaringan yang luas ikut didukung dengan lengkapnya layanan penunjang diagnostik, menjadikan Klinik Parahita sebagai pilihan banyak calon pengantin hingga masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan kesehatan. Apalagi, jaringan klinik yang sudah berdiri lebih dari 1 dekade ini berkomitmen menjadi pendamping setiap langkah masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang sehat.

Kami percaya, perjalanan menuju hidup sehat adalah perjalanan bersama. Dan Parahita akan terus hadir mendampingi setiap langkahnya,” tulis Klinik Parahita seperti dikuti pdari laman resminya.

Bahkan, layanan kesehatan Parahita kini tercatat sudah hadir di puluhan lokasi yang tersebar mulai dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Sumatera dan Sulawesi.

Teknologi Kini Berperan Besar

Fakta meningkatnya jumlah calon pengantin yang memeriksakan kesehatan menjelang pernikahan tak lepas dari peran teknologi laboratorium yang semakin presisi. Di fasilitas seperti Klinik Parahita, perangkat modern memungkinkan hasil pemeriksaan dianalisis cepat dan terstandardisasi. Hal ini mendorong tren tersebut bukan lagi sebatas keharusan, namun lebih pada gaya hidup sehat dan modern.

Bagi generasi yang terbiasa mengambil keputusan berdasarkan data, hasil yang akurat adalah hal penting. Mereka tidak ingin menafsirkan tubuh dengan asumsi, melainkan dengan melihat angka, indikator, dan gambaran yang bisa dijadikan dasar diskusi dengan pasangan.

“Saya merasa lega setelah lihat hasilnya,” ujar Arif (32), seorang calon mempelai yang menjalani pemeriksaan dua bulan sebelum menikah. “Rasanya seperti membuka lembar baru dengan lebih percaya diri,” tutup Arif dengan senyum sumringah kepada Potret24.com di salah satu klinik di Jakarta Utara, baru-baru ini.

Di balik situasi ini, ada satu benang merah. Pasangan bukan hanya teman hidup, tetapi juga partner dalam hal menjaga kesehatan. Menjalani pemeriksaan pranikah menunjukkan bahwa kedua calon pengantin memulai hubungan dengan kesadaran penuh akan tanggung jawab jangka panjang.

Setiap calon pasangan suami istri bisa menjalani pemeriksaan di berbagai fasilitas kesehatan. Pilihan ini sangat beragam, mulai dari Puskesmas, rumah sakit, hingga klinik kesehatan. Namun jika Anda membutuhkan tempat yang menyediakan layanan lengkap, Klinik Parahita adalah salah satu jaringan laboratorium yang banyak dipilih karena akses mudah, fasilitas modern, dan tenaga professional. Ini menjadi alasan penting karena pemahanan terhadap pemeriksaan perlu didukung oleh tenaga berpengalaman, komunikatif dan ramah.

Pada akhirnya bagi calon pengantin, kesehatan adalah bagian dari kisah perjalanan berdua. Dan jika pernikahan adalah bab pertama dari cerita panjang itu, memulai dengan tubuh yang lebih dikenali adalah anugerah kecil yang akan disyukuri sepanjang jalan. (*rls)