Potret RiauPekanbaru

Ekonomi Riau Solid: PDRB Terbesar ke-6 Nasional, Kontribusi 22,95% PDRB Sumatera

418
×

Ekonomi Riau Solid: PDRB Terbesar ke-6 Nasional, Kontribusi 22,95% PDRB Sumatera

Sebarkan artikel ini
Ekonomi Riau Solid: PDRB Terbesar ke-6 Nasional, Kontribusi 22,95% PDRB Sumatera
Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto.F-Istimewa

PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau memastikan fondasi ekonomi daerah berada dalam kondisi kuat menjelang perencanaan pembangunan tahun 2026. Hal ini ditegaskan oleh Plt Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto, dalam Rapat Paripurna DPRD Riau, Rabu (26/11/2025).

Plt Gubri SF Hariyanto menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Bumi Lancang Kuning berada dalam jalur pemulihan yang solid. Pertumbuhan ekonomi Riau pada Triwulan III Tahun 2025 tercatat sebesar 4,98 persen, meningkat dari triwulan sebelumnya (4,59 persen).

Tren positif ini mencerminkan keberhasilan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas sektor ekonomi di tengah berbagai tantangan.

Riau Kekuatan Utama Sumatera dan Strategis Nasional

SF Hariyanto menjelaskan bahwa Riau masih menjadi kekuatan utama di Pulau Sumatera, dengan kontribusi sebesar 22,95 persen terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) regional. Secara nasional, Riau berkontribusi sebesar 5,14 persen terhadap perekonomian Indonesia.

Capaian ini menempatkan Riau pada posisi strategis dalam peta pembangunan nasional, yakni sebagai:

  • Provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia.

  • Provinsi dengan PDRB terbesar ke-2 di luar Jawa.

Menurut Plt Gubri, status ini harus diterjemahkan menjadi manfaat nyata bagi masyarakat.

Tema Pembangunan 2026: Transformasi Daya Saing dan Ekonomi Inklusif

Dengan modal ekonomi yang kuat, tema pembangunan tahun 2026 ditetapkan sebagai: “Perkuatan Pondasi Transformasi dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah dan Ekonomi Inklusif yang Berkelanjutan.”

Tema strategis ini dijabarkan melalui empat fokus utama:

  1. Transformasi Sosial.

  2. Transformasi Tata Kelola.

  3. Transformasi Ekonomi.

  4. Pembangunan Infrastruktur.

Seluruh fokus tersebut diarahkan untuk memastikan Riau tidak hanya tumbuh, tetapi juga mampu bertahan dan adaptif menghadapi dinamika ekonomi global. SF Hariyanto juga menekankan bahwa pengendalian inflasi tetap menjadi prioritas, dengan target tetap di bawah 3 persen pada tahun 2026, didukung kolaborasi melalui PPID dan penguatan pasokan.