Potret RiauKabupaten Kampar

Pemkab Kampar Revitalisasi Kelompok Tani di Lima Kecamatan, Targetkan Pembangunan Pertanian Optimal

154
×

Pemkab Kampar Revitalisasi Kelompok Tani di Lima Kecamatan, Targetkan Pembangunan Pertanian Optimal

Sebarkan artikel ini
Pemkab Kampar Revitalisasi Kelompok Tani di Lima Kecamatan, Targetkan Pembangunan Pertanian Optimal
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar melaksanakan kegiatan Pendataan, Klasifikasi, dan Pengaktifan Kembali Kelompok Tani di Kecamatan Bangkinang. Senin (1/9/2025).F-Istimewa

BANGKINANG – Pemerintah Kabupaten Kampar, melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, memulai program strategis untuk memperkuat sektor pertanian. Program ini berupa pendataan, klasifikasi, dan pengaktifan kembali kelompok tani yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Bangkinang, Kuok, Salo, Kampa, dan Kampar Utara.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, Nur Ilahi Ali, SP, MMA, program ini bertujuan untuk memperbarui data, mengklasifikasikan tingkat keberfungsian, dan mengaktifkan kembali kelompok tani yang tidak berjalan optimal. “Kelompok tani yang aktif adalah motor penggerak pembangunan pertanian. Dengan data akurat, mereka lebih mudah mengakses program pemerintah dan bantuan alsintan,” ujarnya.

Proses pendataan dilakukan secara langsung ke setiap desa oleh tim gabungan. Tim mencatat informasi penting, termasuk jumlah anggota, komoditas yang dibudidayakan, hingga kondisi ekonomi dan teknologi pertanian yang digunakan. Data ini akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk memberikan pendampingan dan bantuan yang tepat sasaran.

Bagi kelompok tani yang tidak aktif, Dinas Pertanian akan memberikan pendampingan intensif. Hal ini mencakup penyuluhan, pelatihan manajemen, hingga pengenalan teknologi pertanian modern. Revitalisasi kelembagaan ini juga disinergikan dengan program-program bantuan pertanian dari pusat dan daerah.

Ke depan, kegiatan serupa akan dilanjutkan di 16 kecamatan lainnya di Kabupaten Kampar. Dengan demikian, diharapkan seluruh kelompok tani dapat berfungsi optimal sebagai pilar utama pembangunan pertanian di wilayah tersebut.