PEKANBARU – Gubernur Riau, Abdul Wahid, melaksanakan dua audiensi penting secara beruntun di Kantor Gubernur pada Selasa (16/9/2025), yakni dengan pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Riau dan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Pertemuan ini menegaskan komitmen Pemprov Riau dalam menyeimbangkan pembangunan spiritual dan pelestarian budaya.
Fokus LPTQ: Dari Lomba ke Pembinaan Umat
Dalam audiensi dengan LPTQ Riau, Gubernur Wahid menyampaikan harapannya agar LPTQ tidak hanya fokus pada penyelenggaraan perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), tetapi juga menjadi motor penggerak pembinaan keagamaan di Riau.
“Saya berharap LPTQ bukan hanya menyelenggarakan lomba, tapi juga memperkuat pembinaan. Kita ingin masyarakat Riau semakin dekat dengan Al-Qur’an. Jangan sampai ada yang tidak bisa membaca Al-Qur’an,” ujar Gubernur Wahid.
Ia menekankan bahwa keberhasilan LPTQ harus diukur dari manfaat nyata bagi umat, yakni melalui upaya membangun Generasi Qurani.
LAM Riau Perkuat Jaringan Regional
Di hari yang sama, Gubernur juga menerima audiensi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Pertemuan ini menjadi ajang koordinasi untuk mempererat silaturahmi antara pemerintah provinsi dan LAMR dalam upaya menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat serta budaya Melayu di Bumi Lancang Kuning.
Dewan Pimpinan Harian LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, melaporkan salah satu program strategis lembaga, yaitu penetapan LAMR sebagai sekretariat bersama LAM se-Sumatera. Penetapan ini diharapkan dapat memperkuat jaringan kelembagaan adat di kawasan regional, menjadikan Riau sebagai pusat koordinasi adat Melayu di Sumatera.
Melalui kedua pertemuan ini, Gubernur Abdul Wahid menunjukkan kesiapan Pemprov Riau untuk bersinergi dengan lembaga adat dan keagamaan, guna memastikan pembangunan daerah yang inklusif dan berakar pada nilai-nilai budaya serta spiritual.***
Narasi & Foto : Istimewa






