Potret Bisnis

Cerita Lapangan: Mega Jaya dan Pentingnya Load Testing Lifting Equipment

72
×

Cerita Lapangan: Mega Jaya dan Pentingnya Load Testing Lifting Equipment

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi load testing dalam proyek konstruksi. | Foto: Cemrecan Yurtman/Pexels.com
Ilustrasi load testing dalam proyek konstruksi. | Foto: Cemrecan Yurtman/Pexels.com

JAKARTA – Setiap tahun, ratusan kecelakaan kerja di sektor konstruksi dan manufaktur terjadi akibat kegagalan alat angkat atau lifting equipment. Data Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa salah satu penyebabnya adalah peralatan yang tidak pernah menjalani pengujian beban (load testing) secara rutin. Mega Jaya, distributor lifting equipment terlengkap di Indonesia sejak 1983, menekankan pentingnya tahapan pengujian ini sebagai langkah krusial untuk menjaga keselamatan kerja.

Load testing menjadi prosedur penting untuk memastikan alat seperti crane, hoist, dan wire rope sling mampu mengangkat beban sesuai kapasitas kerjanya dengan aman. Tanpa pengujian ini, risiko kegagalan alat semakin besar dan berpotensi menyebabkan korban jiwa maupun kerugian proyek.

Apa Itu Load Testing dan Bagaimana Dilakukan?

Load testing adalah metode uji beban yang dilakukan dengan memberi tekanan bertahap mulai dari 25%, 50%, hingga 100% dari kapasitas kerja aman (Safe Working Load/SWL). Bahkan, untuk memastikan kekuatan penuh, alat diuji dengan beban 110–125% dari SWL secara statis selama 10–15 menit.

Tahapan load testing biasanya mencakup empat langkah utama:

  1. Pemeriksaan Visual – seluruh komponen seperti sling, kait, drum, pulley, dan sistem rem diperiksa untuk memastikan tidak ada kerusakan sebelum diuji.

  2. Pemberian Beban (Load Application) – beban diberikan secara bertahap sesuai kapasitas. Proses ini dilakukan di area yang aman dengan pengawasan penuh.

  3. Pemantauan dan Evaluasi – inspektor memantau deformasi, suara abnormal, dan memastikan sistem pengaman bekerja.

  4. Dokumentasi dan Sertifikasi – hasil uji dicatat, disertai rekomendasi perbaikan bila ada, dan diterbitkan sertifikat layak operasi.

Sertifikat ini menjadi bukti resmi bahwa alat telah memenuhi syarat keselamatan kerja dan dapat digunakan di proyek.

Mengapa Load Testing Penting

Pentingnya Load Testing
Pentingnya load testing. | Foto: Mega Jaya

“Pengujian beban bukan hanya prosedur formalitas, tetapi bagian dari budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Satu alat gagal menahan beban, satu nyawa bisa melayang,” kata Rahmad, salah satu praktisi K3 yang biasa menangani proyek infrastruktur besar kepada Potret24.com di Jakarta, baru-baru ini.

Manfaat load testing tidak hanya sebatas mencegah kecelakaan. Prosedur ini membantu mendeteksi kerusakan dini, menghemat biaya perbaikan jangka panjang, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi nasional dan internasional seperti ASME B30 dan ISO 9927.

Selain itu, perusahaan yang rutin melakukan load testing dapat meningkatkan kepercayaan klien dan pekerja. Operator akan merasa lebih aman menggunakan peralatan yang sudah teruji, sementara pemilik proyek bisa mengurangi risiko tuntutan hukum akibat kecelakaan kerja.

Setiap lifting equipment wajib menjalani load testing sebelum digunakan pertama kali. Jika ada perbaikan struktural atau modifikasi besar, uji beban harus diulang. Secara berkala, pengujian dilakukan minimal 12 bulan sekali, atau setiap 6 bulan untuk alat yang beroperasi di lingkungan ekstrem atau dengan intensitas tinggi.

Mega Jaya Dorong Kesadaran K3

Di tengah tantangan ini, Mega Jaya hadir sebagai salah satu distributor lifting equipment terlengkap di Indonesia yang mendorong kesadaran pentingnya load testing. Berdiri sejak 1983, perusahaan ini telah menghadirkan lebih dari 3.000 jenis produk dari 12 merek internasional seperti Powertec, Vital, dan Elephant.

“Kami selalu menekankan pentingnya penggunaan alat yang teruji dan bersertifikat. Semua produk yang kami distribusikan melalui proses quality control ketat dan sebagian besar disertai load test report,” tulis Mega Jaya dalam website resminya.

Selain menyediakan produk seperti wire rope sling, chain hoist, dan shackle, Mega Jaya juga menawarkan layanan konsultasi teknis agar pelaku industri dapat memilih peralatan sesuai kebutuhan kapasitas beban. Dengan stok yang lengkap dan dukungan teknis, perusahaan dapat membantu proyek berjalan tanpa hambatan.

Dampak Jika Load Testing Diabaikan

Pengalaman lapangan menunjukkan bahwa mengabaikan pengujian beban dapat berakibat fatal. Kegagalan alat di tengah proyek bisa menghentikan operasional, meningkatkan biaya karena perbaikan mendadak, dan yang paling berbahaya dapat mengancam keselamatan pekerja.

Rahmad menyebut, biaya untuk melakukan load testing jauh lebih murah dibandingkan kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja.

“Investasi pada keselamatan selalu menghasilkan manfaat jangka panjang. Perusahaan bisa menghindari downtime, tuntutan hukum, dan menjaga reputasi,” jelas Rahmad.

FAQ Seputar Load Testing

Untuk membantu pelaku industri memahami pentingnya load testing, berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan:

  • Apakah load testing wajib dilakukan setiap tahun?
    Ya. Untuk alat yang digunakan rutin, uji beban minimal dilakukan 12 bulan sekali.

  • Apakah semua alat lifting perlu diuji?
    Wajib, terutama alat yang mengangkat beban berat di sektor konstruksi, manufaktur, dan logistik.

  • Apa beda inspeksi rutin dengan load testing?
    Inspeksi rutin hanya memeriksa kondisi fisik alat, sedangkan load testing benar-benar menguji kemampuan angkatnya.

Keselamatan Adalah Investasi

Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, Mega Jaya telah menjadi mitra terpercaya bagi berbagai sektor industri, mulai dari konstruksi, manufaktur, logistik, hingga kelautan. Kehadiran distributor yang memahami pentingnya keamanan kerja membuat perusahaan lebih mudah memenuhi kewajiban K3 sekaligus menjaga produktivitas proyek.