PEKANBARU – Ratusan orang melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Riau pada Senin (17/8/2025). Mereka mendesak para wakil rakyat segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut tuntas penyebab defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2024 yang mencapai Rp1,8 triliun.
Dalam orasinya, salah satu orator menyatakan keprihatinan masyarakat Riau terhadap kondisi keuangan daerah. Ia menegaskan, aksi ini adalah bentuk perlawanan dan kepedulian masyarakat terhadap provinsi, mengingat hingga saat ini belum ada upaya serius dari wakil rakyat untuk menginvestigasi penyebab defisit tersebut.
“Kami ingin kalian, para wakil rakyat, membentuk pansus defisit APBD 2024 yang senilai Rp1,8 triliun, yang dananya ‘ghaib’ entah ke mana,” teriak orator di hadapan massa.
Aksi yang dikawal ketat oleh aparat kepolisian ini sempat diwarnai ketegangan saat beberapa botol air dilemparkan ke arah petugas. Namun, polisi segera mengingatkan peserta agar tetap menjaga ketertiban dan menyampaikan aspirasi dengan damai.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Budiman Lubis, keluar menemui massa untuk menerima aspirasi mereka. Ia menyampaikan terima kasih atas kedatangan para demonstran dan menegaskan bahwa DPRD terbuka untuk berdialog.
“Kami di sini siap berdialog dan pasti saya akan menyampaikan ini kepada pimpinan,” kata Budiman, sembari menjelaskan bahwa Ketua DPRD sedang berada di luar kota.
Budiman kemudian mengundang perwakilan massa untuk masuk dan berdialog secara langsung di dalam gedung. Ia menjamin bahwa tuntutan tersebut akan ditindaklanjuti. Aksi demonstrasi ini berakhir damai pada sore hari dan massa berjanji akan terus mengawal persoalan ini hingga Pansus benar-benar terbentuk.
