Potret RiauIndragiri Hulu

Sungguh Terlalu! Janji Bela Petani Berujung Penghianatan, Rp 15 Juta Raib di Tangan Oknum Ketua Ormas di Inhu

137
×

Sungguh Terlalu! Janji Bela Petani Berujung Penghianatan, Rp 15 Juta Raib di Tangan Oknum Ketua Ormas di Inhu

Sebarkan artikel ini
Sungguh Terlalu! Janji Bela Petani Berujung Penghianatan, Rp 15 Juta Raib di Tangan Oknum Ketua Ormas di Inhu
Raja Abdul Aziz (pakai tanjak).F-Manroe/Potret24.com

RENGAT – Di tanah Melayu yang menjunjung marwah, aroma busuk kini menyeruak. Sebuah pengkhianatan yang mencoreng kehormatan dan melukai hati para petani Desa Sungai Raya dan Kelurahan Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Adalah Raja Abdul Aziz, oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Inhu, yang sekaligus memimpin sebuah organisasi masyarakat (Ormas) Melayu, diduga tega menilap uang perjuangan petani senilai Rp 15 juta. Uang yang dikumpulkan dengan keringat dan harapan itu diserahkan atas janji manis pengurus ormas Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) Inhu.

Sebelum menerima uang, pengurus ormas melayu di Inhu tersebut berjanji akan turun membela para petani dalam menghadapi pengusaha hiburan malam Dedi Handoko Alimin, yang disebut-sebut mengerahkan preman bayaran saat itu untuk menguasai lahan petani di Desa Sungai Raya dan Kelurahan Sekip Hilir.

Namun janji itu tinggal janji. Setelah dua kali para petani menggelar aksi, sang pemimpin ormas berseragam hitam bertanjak itu tak pernah muncul di garis depan. Tidak ada pembelaan, dan tidak ada suara lantang membela hak rakyat.

“Petani sudah iuran hingga terkumpul Rp 15 juta untuk akomodasi Ormas LLMB turun membela petani. Alih-alih membela, setelah menerima uang, mereka tak pernah muncul melawan Dedi Handoko Alimin untuk membela,” tegas Ketua Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (AMUK) Andi Irawan, Senin (11/8/2025), usai orasi unjuk rasa di depan kantor Bupati Inhu bersama Petani Desa Sungai Raya dan Kelurahan Sekip Hilir.

Fakta lain kian menguatkan kekecewaan, dimana Bendahara LLMB Inhu, Raja Zoli, mengaku uang Rp 15 juta itu memang diterima dari Al Nasri untuk biaya akomodasi demonstrasi membela petani. Namun seluruhnya diserahkan kepada Panglima Tengah, Raja Abdul Aziz, Ketua LLMB Inhu.

“Saya tidak tahu kenapa sampai sekarang uang itu belum dikembalikan Raja Aziz. Saya ini tidak pegang uangnya, saya atas nama saja sebagai bendahara LLMB Inhu,” ungkap Raja Zoli.

Bagi petani, soal penyerahan uang dari hasil iuran tersebut bukan sekadar uang, namun adalah pengkhianatan terhadap perjuangan mereka sebagai petani yang sudah lama menguasai lahan sejak tahun 1994.

“Kami biasanya berjuang sendiri. Saat dijanjikan bantuan dari laskar, kami percaya. Tapi ketika uang diambil, mereka hilang. Kami merasa ditipu,” kata salah seorang petani, suaranya bergetar menahan amarah.

Luka hati para petani Desa Sungai Raya dan Kelurahan Sekip Hilir kian dalam. Janji bela petani berubah menjadi noda hitam yang menodai marwah Melayu oleh oknum ASN pada Dinas Perhubungan Inhu, yang memanfaatkan ormasnya demi kepentingan pribadinya.

Potret24.com berkali-kali berupaya menghubungi Raja Abdul Aziz ke nomor kontaknya (0821 7322 23××) untuk dimintai klarifikasinya, namun dalam kondisi tidak aktif, hingga berita ini diturunkan.