PEKANBARU – Gubernur Riau, Abdul Wahid, membuka Riau Economic Forum (REF) 2025 di Bank Indonesia Perwakilan Riau, Jumat (8/8). Dalam forum ini, Gubernur menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan investor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Wahid menyoroti tiga sektor utama ekonomi Riau: minyak dan gas bumi (migas), perkebunan, dan pulp and paper. Ia mengatakan, ketiga sektor ini memiliki potensi besar yang harus dioptimalkan melalui hilirisasi.
“Kita tidak ingin hanya menjual bahan mentah, tapi bagaimana nilai tambah bisa dinikmati oleh daerah dan masyarakat,” ujar Gubernur.
Selain hilirisasi, Wahid juga menekankan pentingnya perbaikan layanan dan sistem perizinan bagi investor. Dengan memberikan kepastian dan kemudahan berusaha, ia yakin investasi akan tumbuh dan Riau bisa menarik mitra-mitra pembangunan baru.
Gubernur membeberkan bahwa pertumbuhan ekonomi Riau meningkat dari 3,4 persen pada 2024 menjadi 4,65 persen di triwulan I 2025. Namun, ia mengajak seluruh bupati dan wali kota se-Riau untuk terus menggenjot pembangunan kawasan industri dan hilirisasi agar pertumbuhan ini semakin inklusif.
Senada dengan Gubernur, Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, mengapresiasi langkah Riau. Ia menilai, jika potensi sawit dikelola dengan hilirisasi dan inovasi, kontribusinya akan semakin signifikan bagi kemajuan nasional.
Acara REF 2025 juga dirangkaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) investasi antara Oriens Asset Management dan Pemprov Riau.