AdvertorialBengkalis

Pelatihan Manajemen Bisnis dan Pemberdayaan Perempuan di Bengkalis Dorong Kemandirian Ekonomi Warga

57
×

Pelatihan Manajemen Bisnis dan Pemberdayaan Perempuan di Bengkalis Dorong Kemandirian Ekonomi Warga

Sebarkan artikel ini
PELATIHAN - Peserta tampak antusias mengikuti materi pelatihan Manajemen Bisnis dan Pemberdayaan Perempuan. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari sejak 31 Juli 2025 lalu
PELATIHAN - Peserta tampak antusias mengikuti materi pelatihan Manajemen Bisnis dan Pemberdayaan Perempuan. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari sejak 31 Juli 2025 lalu. (Foto: Diskomfotik Benkalis)

BENGKALIS – Pelatihan Manajemen Bisnis dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bengkalis yang digelar selama lima hari, 31 Juli hingga 4 Agustus 2025, resmi berakhir dengan sukses. Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari berbagai desa serta perwakilan dinas terkait, dan memberikan materi kewirausahaan sekaligus praktik keterampilan yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup melalui Deputi Bidang Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan. Pelatihan merupakan bagian dari kegiatan Integrated Management of Peatland Landscape in Indonesia (IMPLI) Kabupaten Bengkalis, yang berjalan di bawah hibah langsung GEF-IFAD melalui Procet District Unit (PDU).

Acara pembukaan dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis Basuki Rakhmad, yang diwakili Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH) Sri Hartati. Hadir pula Koordinator PDU IMPLI Bengkalis, Saadah, serta enam narasumber pelatihan, yaitu Dr. Sri Rahmani, M.E.Sy; Kiki Candri, S.E.Sy., M.Ak; Leni Roswanti, SE; Akmal Indra, S.Pd., MT; Raina Karin; dan Hj. Soffia Seffen, SH.

Dalam sambutannya, Sri Hartati menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar transfer ilmu mengenai manajemen bisnis dan pemberdayaan perempuan, tetapi juga bentuk komitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kewirausahaan.

“Manajemen bisnis bukan hanya soal bagaimana menjalankan usaha, tetapi juga bagaimana mengatur strategi sumber daya, keuangan, pemasaran, hingga menghadapi risiko perubahan pasar,” kata Sri.

Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi bekal berharga bagi peserta dalam mengembangkan usaha masing-masing. Menurutnya, kegiatan ini sekaligus mendukung pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan berbagai materi, mulai dari strategi manajemen bisnis untuk pertumbuhan berkelanjutan, pelatihan keuangan dan akuntansi, hingga pelatihan kerajinan tangan. Selain itu, peserta juga mengikuti kunjungan lapangan ke Kelompok Tani Hijau Kuala Alam untuk mempelajari teknik budidaya kacang panjang.

Praktik keterampilan turut dilakukan, di antaranya pembuatan kerajinan dari lidi sawit, pembuatan kompos rumah tangga, serta budidaya maggot yang berlangsung di Gedung TPS3R MENBAR Desa Mentayan, Kecamatan Bantan. (*Inf)