PEKANBARU – Acara akbar Pekan Budaya Melayu Serumpun 2025 yang menjadi bagian dari Kenduri Riau 2025 resmi berakhir. Panggung seni di Jalan Sultan Syarif Qasim, Pekanbaru, ditutup dengan meriah pada Minggu (10/8) malam. Selama empat hari, acara ini sukses menghidupkan kembali warisan budaya Melayu dengan lantunan syair, denting musik, dan beragam seni pertunjukan yang memukau.
Malam penutupan kembali dipadati ribuan warga, yang antusias menyaksikan deretan pertunjukan seni. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa budaya Melayu tetap hidup dan berdenyut kencang di hati masyarakat.
Menutup helat budaya, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi sebuah gerakan kolektif. “Pekan Budaya Melayu Serumpun telah berlalu, Riau bukan hanya sebagai tuan rumah, tapi sebagai panggung mahakarya yang memantulkan siapa sejatinya diri kita,” gaungnya.
Bertepatan dengan HUT ke-68 Provinsi Riau, Job berharap Pekan Budaya ini dapat menjadi agenda tahunan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus mencintai dan menjaga budaya sepenuh hati agar khasanah Melayu dapat diwariskan dengan utuh kepada generasi muda.
“Mari songsong masa depan dengan keberanian yang tak tergantikan dengan persatuan yang tak terpecahkan. Riau terus maju, Melayu memancarkan cahaya keemasan,” ajaknya, mengakhiri acara dengan semangat optimisme.
