PEKANBARU – Pekan Budaya Melayu Serumpun 2025, yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-68 Provinsi Riau, berakhir dengan sukses gemilang. Acara ini tidak hanya berhasil memeriahkan suasana dengan berbagai pertunjukan seni, tetapi juga mencatatkan rekor fantastis. Pameran Mahkota Kesultanan Siak menjadi daya tarik utama yang memikat 15.555 pengunjung dan mendongkrak omzet UMKM hingga lebih dari Rp788 juta.
Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme masyarakat yang luar biasa. “Terima kasih untuk para warga yang telah menikmati Pekan Budaya Melayu Serumpun. Tentu ini menjadi pengalaman terindah bagi kami,” ujar Roni, Minggu (10/8/2025).
Pameran Mahkota Kesultanan Siak menjadi magnet kuat yang berhasil menarik perhatian dari berbagai kalangan. Benda-benda pusaka bersejarah, seperti mahkota, pin, dan pedang, tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sarana edukasi tentang kejayaan masa lalu. Jumlah pengunjung pameran ini melonjak tajam, dengan puncaknya mencapai 9.875 orang pada hari Sabtu, 9 Agustus.
Roni menjelaskan, angka kunjungan yang tinggi ini menjadi bukti bahwa budaya Melayu memiliki daya tarik wisata yang kuat. Selain itu, acara ini juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Sebanyak 80 stan UMKM dan ekonomi kreatif (ekraf) berhasil meraup total perputaran uang sebesar Rp788.650.000.
“Jumlah ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dan budaya memiliki potensi besar untuk menggerakkan perekonomian lokal,” kata Roni.
Kesuksesan ini tak lepas dari kerja keras banyak pihak. Sebanyak 1.066 pelaku seni tampil memukau, sementara 290 tenaga kerja terlibat untuk memastikan kelancaran acara. Roni memuji peran para seniman sebagai “jiwa” dari acara ini, yang berhasil menghidupkan suasana dan membuat pengalaman pengunjung tak terlupakan.
Keberhasilan ini menjadi sinyal positif bagi pengembangan pariwisata berbasis budaya di Riau ke depan. Roni Rakhmat menegaskan bahwa data dari acara ini akan menjadi bahan evaluasi untuk membuat perayaan budaya Melayu di masa mendatang menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan menarik.