KAMPAR – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dari berbagai kampus di Riau turun ke lapangan untuk melakukan aksi nyata dalam melestarikan alam. Pada 23-24 Agustus 2025, GMNI Komisariat Universitas Riau, UHTP, UIR, dan Unilak menggelar penanaman pohon di Desa Tanjung Belit, kawasan Hutan Bukit Rimbang Baling.
Aksi ini diawali dengan memasang spanduk yang mengkritik kinerja Polda Riau dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) beberapa waktu lalu. GMNI menekankan bahwa gerakan mereka tidak hanya sebatas kritik, tetapi juga tindakan konkret untuk memulihkan ekosistem yang rusak.
Berbagai jenis bibit pohon hutan, seperti Trembesi, Matoa, Aren, Durian, dan Alpukat, ditanam bersama masyarakat setempat. Aksi ini menunjukkan komitmen GMNI untuk berkolaborasi dengan warga dalam upaya penghijauan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua Komisariat GMNI Universitas Islam Riau, Arifin Sitinjak, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghijaukan kembali area yang terdampak pembakaran lahan. “Kami juga mengimbau seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembakaran yang dapat mencemari udara. Mari kita bersama-sama menjaga dan mencintai alam,” ajaknya.
Sementara itu, Donnys Manalu dari GMNI Universitas Lancang Kuning, menambahkan bahwa penanaman pohon adalah cara untuk melestarikan alam yang telah memberikan oksigen. “Kami meminta pemerintah pusat dan daerah untuk serius menangani kasus-kasus seperti ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk kooperatif, jika menemukan pelaku pembakaran segera laporkan agar bisa diproses hukum. Menjaga bumi adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, GMNI, bersama masyarakat dan pemuda, berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas udara di kawasan Desa Tanjung Belit.