AdvertorialBengkalis

Kadinkes Bengkalis Dorong Partisipasi Penuh Masyarakat dalam Bulan Penimbangan Balita Agustus 2025

64
×

Kadinkes Bengkalis Dorong Partisipasi Penuh Masyarakat dalam Bulan Penimbangan Balita Agustus 2025

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Ermanto saat Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Rapat Bappeda, Selasa (1282025). (Foto: Diskominfotik Bengkalis)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Ermanto saat Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Rapat Bappeda, Selasa (1282025). (Foto: Diskominfotik Bengkalis)

BENGKALIS – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Ermanto, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam Bulan Penimbangan Serentak Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu strategi utama pemerintah daerah untuk menekan angka stunting di Kabupaten Bengkalis.

Ajakan tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Rapat Bappeda, Selasa (12/8/2025). Ermanto mengungkapkan, penimbangan balita merupakan langkah krusial untuk memantau status gizi anak secara akurat.

“Data terbaru Februari 2025 menunjukkan baru sekitar 72 persen balita yang berhasil ditimbang. Artinya masih ada sekitar 11.500 balita yang perlu segera terpantau,” ujar Ermanto.

Menurutnya, capaian 100 persen menjadi target utama pada Bulan Penimbangan Agustus ini. Tidak hanya jumlah balita, kualitas dan kelengkapan data juga menjadi perhatian utama, karena menjadi dasar intervensi gizi yang tepat sasaran. Semua informasi akan diinput ke aplikasi e-PPGBM untuk memudahkan pemantauan.

Ermanto menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pencegahan stunting yang terintegrasi, melibatkan lintas sektor pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat secara langsung.

“Setiap balita yang terpantau akan mendapat perhatian sesuai kebutuhan gizinya. Ini bukan sekadar angka, tetapi upaya nyata membangun generasi Bengkalis yang sehat, cerdas, dan kuat,” pungkasnya.

Dengan strategi ini, Pemkab Bengkalis berharap seluruh anak di wilayahnya mendapatkan pemantauan yang lengkap, sehingga intervensi stunting dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. (*Inf)