Potret Riau

Jelang Pacu Jalur, Gubernur Riau Ajak Delegasi Kedubes Melihat Langsung Potensi Ekonomi dan Kekayaan Budaya

45
×

Jelang Pacu Jalur, Gubernur Riau Ajak Delegasi Kedubes Melihat Langsung Potensi Ekonomi dan Kekayaan Budaya

Sebarkan artikel ini
Jelang Pacu Jalur, Gubernur Riau Ajak Delegasi Kedubes Melihat Langsung Potensi Ekonomi dan Kekayaan Budaya
Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menyambut kehadiran delegasi kedutaan besar dari Bangladesh, Fiji, Rwanda, serta perwakilan negara sahabat lainnya. Pertemuan ini berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Selasa (19/08/2025) malam.F-Istimewa

PEKANBARU – Jelang perhelatan akbar Pacu Jalur, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menggelar pertemuan penting dengan delegasi kedutaan besar dari berbagai negara. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit pada Selasa (19/08/2025) malam ini, menjadi momentum bagi Gubri untuk memperkenalkan kekayaan Riau secara komprehensif, mulai dari potensi investasi hingga tradisi budaya.

Para tamu kehormatan yang berasal dari Bangladesh, Fiji, Rwanda, serta perwakilan negara sahabat lainnya, dijadwalkan akan menjadi saksi kemeriahan festival budaya Pacu Jalur di Tepian Narosa, Kabupaten Kuantan Singingi. Dalam sambutannya, Gubri menyampaikan ucapan selamat datang dan rasa terima kasih atas kehadiran mereka.

Gubri Abdul Wahid menjelaskan, Provinsi Riau memiliki posisi yang sangat strategis. Berlokasi di tengah Pulau Sumatera dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka—jalur perdagangan internasional yang ramai—Riau memiliki keunggulan geografis yang signifikan. Perekonomian daerah ini ditopang oleh tiga sektor andalan: minyak dan gas (migas), perkebunan, dan industri pulp and paper, yang menjadikan Riau salah satu kontributor terbesar bagi ekonomi nasional.

“Kami sangat terbuka untuk menjalin kerja sama investasi yang lebih luas dengan negara-negara sahabat. Kami berharap pertemuan ini menjadi langkah awal yang positif,” ujar Gubri, menekankan komitmennya untuk menarik investasi asing.

Tak hanya soal ekonomi, Gubernur juga menyoroti identitas budaya Riau yang sangat kental dengan tradisi Melayu. Dikenal sebagai “Bumi Lancang Kuning,” Provinsi Riau tengah berupaya memposisikan diri sebagai pusat perkembangan budaya Melayu. Identitas ini, menurutnya, menjadi daya tarik unik bagi wisatawan maupun calon mitra bisnis internasional.

Gubri juga memperkenalkan empat sungai besar Riau—Siak, Kampar, Rokan, dan Indragiri—yang tidak hanya menopang kehidupan, tetapi juga melahirkan tradisi khas, salah satunya adalah Pacu Jalur. Ia menjelaskan, Pacu Jalur bukan sekadar lomba perahu, melainkan sebuah pesta rakyat yang menggambarkan semangat gotong royong masyarakat.

“Tradisi ini menunjukkan bahwa masyarakat Riau sangat menjaga warisan leluhur. Kami harap Bapak dan Ibu dapat terhibur dan terkesan dengan kemeriahan Pacu Jalur besok, serta kembali datang ke Riau di masa mendatang,” pungkasnya.