PEKANBARU – Pekan Budaya Melayu Serumpun tahun ini tak hanya menyajikan seni dan budaya, tetapi juga memanjakan lidah para pengunjung dengan beragam hidangan khas daerah. Salah satu stan yang paling ramai adalah stan kuliner Kampar yang menampilkan jajanan tradisional seperti palito daun, ondang maco, dan es tebak.
Menurut Ketua Siompu Kampar Riau, Didis, palito daun menjadi primadona karena keunikannya. Makanan ini terbuat dari tepung beras dan gula yang dibungkus daun pandan, menawarkan rasa manis khas dengan aroma yang meresap. Selain itu, ondang maco, yang mirip rendang dari ikan teri, juga menjadi favorit dengan perpaduan rasa gurih dan pedas.
Momen spesial terjadi saat Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama rombongan menyambangi dan mencicipi langsung hidangan tersebut. Didis mengaku bangga dan senang atas kunjungan Gubernur.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rahmat, yang juga ketua panitia, menjelaskan bahwa kehadiran puluhan tenant kuliner dan UMKM memang disengaja. Tujuannya adalah untuk menjadikan kuliner sebagai magnet wisata yang efektif dan memberikan ruang bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Kuliner adalah bagian penting dari identitas budaya dan menjadi daya tarik wisata yang efektif,” tuturnya.
Roni berharap, melalui acara seperti ini, makanan tradisional Riau tidak akan hilang ditelan zaman dan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
