Pelelawan

RAPP Dukung Pemerintah Turunkan Prevalensi Stunting di Riau

139
×

RAPP Dukung Pemerintah Turunkan Prevalensi Stunting di Riau

Sebarkan artikel ini
RAPP Dukung Pemerintah Turunkan Prevalensi Stunting di Riau
PT RAPP gelar kegiatan Diseminasi Mobilisasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) pada 4 kabupaten wilayah operasional perusahaan di Provinsi Riau. Kegiatan yang digelar secara luring dan daring pada 25-26 Juni 2025 ini diikuti ratusan anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat desa hingga provinsi, serta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). (Foto: potret24.com/rls)

PANGKALAN KERINCI – PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) melalui Community Development (CD) Department menggelar kegiatan Diseminasi Mobilisasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di 4 kabupaten wilayah operasional perusahaan, meliputi Kabupaten Pelalawan, Siak, Kepulauan Meranti, dan Kampar. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam upaya mengentaskan stunting di Provinsi Riau.

Direktur PT RAPP, Mulia Nauli, menyampaikan bahwa RAPP berkomitmen untuk turut serta menurunkan prevalensi stunting pada anak balita di desa-desa di Provinsi Riau hingga 50 persen pada tahun 2030.

“APRIL berkomitmen turut serta menurunkan prevalensi stunting pada anak balita di desa-desa di Provinsi Riau hingga 50 persen pada tahun 2030. Semangat ini tertuang dalam komitmen APRIL2030 pada pilar kemajuan inklusif,” kata Mulia.

RAPP telah melakukan berbagai upaya untuk penguatan dan peran Posyandu, seperti pelatihan kader, promosi kesehatan dan gizi, penyediaan sarana dan prasarana, serta pemberian makanan tambahan (PMT). Selain itu, RAPP juga melakukan penguatan ke Puskesmas untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan penyediaan peralatan kesehatan.

Kegiatan Diseminasi Mobilisasi TPK ini diikuti oleh ratusan anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat desa hingga provinsi, serta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Kegiatan ini menggandeng Tanoto Foundation melalui Yayasan Cipta sebagai mitra pelaksana, serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai pembicara.

Direktur Bina Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. Mahyuzar, (tautan tidak tersedia), menegaskan bahwa stunting bukan sekadar masalah pertumbuhan fisik, tetapi merupakan persoalan multidimensi yang berdampak jangka panjang. Oleh karena itu, penanganan stunting menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan seluruh pemangku kepentingan. (ton/rls)