PEKANBARU – Pemerintah Republik Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesejahteraan pekerja melalui program Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, bersama Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, meninjau langsung proses penyaluran BSU di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (28/7/2025).
Program BSU 2025 ini menyasar pekerja dengan upah di bawah Rp 3,5 juta sebagai bentuk perlindungan sosial pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dalam kunjungan tersebut, Wapres Gibran, Menaker Yassierli, serta Gubernur Riau Abdul Wahid melihat langsung pelayanan, menyapa penerima BSU, dan berdialog dengan petugas Kantor Pos.
Keduanya mengapresiasi layanan Kantor Pos yang beroperasi 7 hari seminggu, dari pagi hingga pukul 20.00 WIB, sebagai wujud dedikasi tinggi terhadap pelayanan publik.
“Melalui program BSU, negara hadir dengan cara yang konkret. Kami pastikan bantuan ini disalurkan langsung, tepat waktu, dan tepat sasaran kepada para pekerja yang paling membutuhkan,” ujar Menaker Yassierli.
Kantor Pos Cabang Utama Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman menjadi salah satu pusat operasional strategis penyaluran BSU yang mencakup wilayah Pekanbaru, Riau. Ribuan pekerja telah mencairkan dana bantuan baik secara langsung maupun digital. Proses ini mengedepankan keamanan dan validitas data, termasuk penggunaan biometrik dan QR Code dari aplikasi Pospay untuk memastikan bantuan diterima oleh pihak yang sah sesuai data BPJS Ketenagakerjaan.
Berdasarkan data dari Kemnaker RI per 27 Juli 2025, jumlah penerima sukses salur secara nasional mencapai 14.715.059 orang pekerja atau 92,25 persen. Untuk Riau, jumlah penerima sukses salur telah mencapai 368.586 orang atau 91,04 persen, dan di Kota Pekanbaru sendiri mencapai 145.824 orang pekerja atau 89,01 persen.
Menteri Yassierli memastikan bahwa seluruh dana BSU akan tersalurkan ke pekerja terdaftar paling lambat akhir Juli 2025. “Walaupun terkendala di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) dan menjadi tantangan kita, namun saya harapkan ada inisiatif yang berbeda dari PT Pos. Karena penyaluran BSU ini harus selesai dengan cepat, sehingga target untuk peningkatan daya beli juga bisa bertambah,” tegasnya.
