Indragiri HuluPotret Riau

Nostalgia Sang Gubri Wahid di HAN 2025: Terkesima Melihat Permainan Enggrang hingga Benteng

85
×

Nostalgia Sang Gubri Wahid di HAN 2025: Terkesima Melihat Permainan Enggrang hingga Benteng

Sebarkan artikel ini
Nostalgia Sang Gubri Wahid di HAN 2025: Terkesima Melihat Permainan Enggrang hingga Benteng
Kunjungan Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid ke SMP Negeri 2 Rengat, Indragiri Hulu (Inhu), dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025.F-Istimewa

RENGAT Kunjungan Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid ke SMP Negeri 2 Rengat, Indragiri Hulu (Inhu), dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, menjadi momen nostalgia yang mendalam. Gubri Wahid merasa terlempar kembali ke masa kecilnya, 35 tahun lalu, saat melihat anak-anak memainkan permainan tradisional yang kini mulai langka.

Gubri, yang didampingi sang istri, Bupati Inhu, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), disambut hangat oleh senyum ceria para siswa. Momen yang paling membekas adalah ketika ia melihat sekelompok anak asyik bermain tali merdeka, enggrang, dan benteng di lapangan sekolah.

“Kesannya terasa hidup di 35 tahun lalu. Mengenang masa kecil melihat permainan siswa itu: tali enggrang, benteng. Saya kira ini permainan sudah tak ada. Ternyata di Inhu masih ada. Ada di pelajaran,” ujar Gubri Wahid, dengan nada kekaguman sekaligus kerinduan.

Apresiasi Silat Perempuan dan Pentingnya Budaya

Selain permainan tradisional, atraksi pencak silat yang memukau dari para siswi juga meninggalkan kesan mendalam. Menurutnya, hal itu adalah simbol kuat bahwa peran perempuan tidak bisa lagi diremehkan. “Kesan masuk sini, disuguhkan dengan silat cewek. Oleh sebab itu, melihat itu saya katakan, perempuan tidak bisa disepelekan. Emansipasi perempuan tak bisa disepelekan, sebab perempuan bisa di segala bidang,” tegasnya.

Gubri Wahid menekankan pentingnya melestarikan permainan tradisional di tengah gempuran masif permainan digital. “Permainan ini menimbulkan kreativitas. Permainan itu bisa menimbulkan inovasi. Sebab permainan tradisional adalah warisan budaya. Semakin kita jaga, maka identitas dan budaya makin terlihat,” ungkapnya.

Titip Pesan untuk Anak dan Guru

Sebagai penutup, Gubri Wahid tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya dan memberikan pesan yang menyentuh hati. Kepada para siswa, ia menegaskan bahwa mereka adalah tumpuan masa depan bangsa. “Anak-anak harus sehat, cerdas, rajin, dan taat kepada orang tua,” pesannya.

Kepada para guru, ia menitipkan pesan mulia. “Saya titip anak-anak ini kepada para guru. Didiklah mereka seperti mendidik anak sendiri di rumah,” ujarnya.

Momen kunjungan itu ditutup dengan pemandangan yang menghangatkan hati. Gubri Wahid dan rombongan berbaur tanpa jarak, menciptakan keakraban dengan para siswa dan meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.