Potret RiauPekanbaru

Madrasah di Pekanbaru Sambut Kurikulum Berbasis Cinta, Dorong Pendidikan Humanis

241
×

Madrasah di Pekanbaru Sambut Kurikulum Berbasis Cinta, Dorong Pendidikan Humanis

Sebarkan artikel ini
Madrasah di Pekanbaru Sambut Kurikulum Berbasis Cinta, Dorong Pendidikan Humanis
Ketua Dewan Pendidikan Riau, Prof. Dr. Junaidi.F-Istimewa

PEKANBARU – Madrasah di Pekanbaru menyambut baik penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diluncurkan Kementerian Agama pada 24 Juli 2025. Kurikulum ini bertujuan menanamkan nilai cinta, kebersamaan, dan tanggung jawab ekologis dalam pendidikan keagamaan.

Dukungan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Riau, Prof. Dr. Junaidi, dalam pengarahannya kepada hampir 40 kepala sekolah madrasah se-Pekanbaru di MAN 2 Pekanbaru, Rabu (29/7/2025). Acara tersebut mengusung tema “Mewujudkan Cinta Dalam Ruh Pendidikan.”

Prof. Junaidi, yang juga menjabat Rektor Unilak, menjelaskan bahwa KBC berfokus pada perkembangan sosial, emosional, dan moral siswa. Harapannya, kurikulum ini dapat melahirkan insan yang humanis, nasionalis, naturalis, toleran, dan berbasis cinta.

Integrasi Nilai Cinta dalam Pembelajaran

KBC akan menjadi jiwa dari seluruh kegiatan di madrasah, mulai dari intrakurikuler, kokurikuler, hingga ekstrakurikuler. Khusus di madrasah, nilai-nilai cinta akan diperkuat melalui mata pelajaran kekhasan seperti Al-Qur’an Hadis dan Akidah Akhlak. Nilai-nilai ini juga akan diimplementasikan pada mata pelajaran umum melalui pembiasaan dan penguatan bagi guru.

Prof. Junaidi juga menyoroti pentingnya peran madrasah sebagai pilar pendidikan di Indonesia. Ia mengaku menolak rencana penghapusan kata Madrasah dalam regulasi sistem pendidikan di DPR RI.

“Madrasah telah sejak lama hadir di Indonesia, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, maka kita harus pertahankan madrasah ini,” ujar Prof. Junaidi, menegaskan komitmennya untuk mempertahankan dan memperjuangkan madrasah sebagai bagian penting dari sistem pendidikan nasional.

Ia mengakhiri sambutannya dengan menyebut MAN 2 Pekanbaru sebagai bukti bahwa madrasah mampu menjadi sekolah unggulan terbaik.