PEKANBARU – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, mengungkapkan bahwa telah ada penetapan 44 orang tersangka dari 35 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau sepanjang Januari hingga Juli 2025.
Suharyanto menegaskan bahwa kebakaran ini lebih banyak dipicu oleh ulah manusia, khususnya untuk membuka lahan dengan cara dibakar. “Sudah ada penegakan hukum yang berjalan, ada 44 orang tersangka. Semoga ini bisa menjadi efek jera bagi masyarakat dan menghentikan kegiatan membakar,” kata Suharyanto, Kamis (24/7/2025).
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar dan segera melapor kepada aparat setempat jika melihat indikasi pembakaran lahan.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Diperkuat
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB membeberkan penurunan hotspot pasca-pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan sejak Senin (21/7).
“Kemarin OMC dengan satu pesawat, hotspot menurun jauh, hari ini didatangkan satu lagi pesawat. Mudah-mudahan mulai besok dengan dua pesawat, hujan semakin lebat dan api semakin padam,” ujar Suharyanto.
Penambahan armada OMC ini bertujuan untuk memaksimalkan pengendalian Karhutla di tengah masih adanya pertumbuhan awan hujan di Riau. Operasi ini akan berlangsung hingga 25 Juli 2025. Penerbangan OMC telah berhasil mendatangkan hujan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Pelalawan, Kuantan Singingi, Bengkalis, dan Kota Dumai.
Penambahan Personel Darat di Wilayah Prioritas
Selain operasi udara, BNPB juga akan menambah personel darat yang dilengkapi dengan alat pemadaman di empat wilayah yang diprioritaskan.
“Menambah Satgas darat dengan perbantuan dari Polres dan Kodim masing-masing 100 personel,” imbuh Suharyanto.
Personel tambahan ini akan bertugas selama satu bulan di Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Dumai. Tugas mereka tidak hanya memadamkan api, tetapi juga melakukan patroli dan mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.