DUMAI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI serta BMKG RI menggelar rapat virtual pada Senin (28/7/2025) untuk memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Indonesia, termasuk Riau, Jambi, dan Kalimantan Tengah.
Rapat ini diikuti secara virtual oleh Wali Kota Dumai, H. Paisal, bersama jajaran Forkopimda, Kepala OPD, dan seluruh Camat se-Kota Dumai.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPB RI Letjen TNI Dr. Suharyanto memberikan prioritas kepada Provinsi Riau untuk menyampaikan laporan penanggulangan karhutla. Berdasarkan pemaparan dari Kepala Pelaksana BPBD Riau dan Kapolda Riau, jumlah titik hotspot di provinsi ini menunjukkan penurunan signifikan.
Kapolda Riau memaparkan data hotspot dari 17 hingga 25 Juli 2025 yang mencapai 3.833 titik, terdiri dari 78 kategori rendah, 3.350 kategori sedang, dan 405 kategori tinggi. Namun, data terbaru per 27 Juli 2025 menunjukkan total hotspot di Provinsi Riau tersisa hanya 4 titik.
Mendengar pemaparan tersebut, Kepala BNPB RI Suharyanto dan Menteri KLHK Raja Juli mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Provinsi Riau bersama seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menanggulangi karhutla. Apresiasi juga diberikan atas kerja sama yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan dan instansi terkait.
Meski demikian, Kepala BNPB berpesan agar seluruh jajaran pemerintah daerah di Provinsi Riau, bersama unsur TNI/Polri dan instansi terkait lainnya, tetap siap siaga dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla agar tidak kembali meluas.
Wali Kota Paisal, yang mengikuti rapat secara virtual, juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan. Ia meminta jajaran Pemerintah Kota Dumai dan masyarakat untuk terus aktif dalam aksi pencegahan serta penanggulangan karhutla, meskipun titik hotspot di Dumai telah berhasil diturunkan.
“Meskipun titik hotspot berkurang, kami berharap semua jajaran dan masyarakat Kota Dumai terlibat dalam penanggulangan karhutla. Mari sama-sama kita memantau agar karhutla tidak kembali meluas di Provinsi Riau, terkhususnya Kota Dumai,” tutur Wako Paisal.