Indragiri HuluPotret Riau

Hangat dan Penuh Tawa, Gubri Abdul Wahid Ajak Anak-Anak Rengat Rayakan HAN ke-41 dengan Permainan Tradisional

72
×

Hangat dan Penuh Tawa, Gubri Abdul Wahid Ajak Anak-Anak Rengat Rayakan HAN ke-41 dengan Permainan Tradisional

Sebarkan artikel ini
Hangat dan Penuh Tawa, Gubri Abdul Wahid Ajak Anak-Anak Rengat Rayakan HAN ke-41 dengan Permainan Tradisional
Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid hadir langsung ke tengah-tengah mereka, didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Fauzi serta Wakil Menteri PPPA Veronica Tan. F-Istimewa

INHU – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun 2025 di Rengat terasa berbeda dari biasanya. Ratusan siswa SMPN 2 Rengat merayakan momen ini bersama Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Fauzi, serta Wakil Menteri PPPA Veronica Tan.

Meski sempat diguyur gerimis, semangat anak-anak tak luntur. Suasana berubah menjadi hangat dan cair ketika para pejabat berbaur, tertawa, dan bermain bersama. Mereka tidak hanya memberikan pidato, tetapi langsung terlibat dalam serangkaian kegiatan.

Sorotan utama hari itu adalah sesi kuis berhadiah yang dipandu langsung oleh Gubri Wahid. Anak-anak berlomba mengangkat tangan, berharap bisa menjawab pertanyaan dan membawa pulang hadiah. Riuh tawa dan sorak gembira memenuhi halaman sekolah.

Bermain Permainan Tradisional dan Bernostalgia

Keceriaan berlanjut saat Gubri Wahid dan para pejabat mencoba aneka permainan tradisional bersama siswa, mulai dari congkak, guli, gasing, hingga enggrang. Tanpa sekat, mereka terlihat akrab dan menikmati setiap momen.

“Tadi ada gasing, guli, dan permainan tradisional lainnya. Kesannya kami sangat have fun pagi ini,” ucap Wahid, Rabu (23/7/2025).

Bagi Wahid, permainan itu membangkitkan kenangan masa kecilnya. Ia merasa seperti kembali ke masa di mana sore hari diisi dengan suara guli yang beradu. Di tengah era digital, ia merasa permainan tradisional perlu terus dihidupkan agar anak-anak tak kehilangan akar kebudayaan.

Peringatan HAN tahun ini memang dirancang sebagai ruang interaksi yang membahagiakan, bukan sekadar seremoni. Para pejabat yang hadir terlibat aktif, mendengar cerita, dan memuji kreativitas anak-anak.

“Luar biasa, saya berasa kembali ke 35 tahun yang lalu saat kecil dulu. Saya berharap anak-anak kita ini dapat menjadi generasi yang tangguh di masa depan,” pungkasnya.