PelelawanPotret Riau

Gajah dan Harimau Sumatera Terancam, Menteri LH dan Gubri Wahid Cari Solusi di TNTN

208
×

Gajah dan Harimau Sumatera Terancam, Menteri LH dan Gubri Wahid Cari Solusi di TNTN

Sebarkan artikel ini
Gajah dan Harimau Sumatera Terancam, Menteri LH dan Gubri Wahid Cari Solusi di TNTN
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid serta jajaran Satgas PKH meninjau Taman Nasional Tesso Nilo, pada Minggu (13/07/2025).F-Istimewa

PELALAWAN – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid dan jajaran Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) meninjau langsung kondisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Minggu (13/7/2025). Kunjungan ini dimulai dari Posko Taktis TNTN Pelalawan.

Menteri LH Hanif Faisol menyatakan bahwa TNTN merupakan kawasan konservasi penting untuk melindungi megafauna, termasuk gajah dan harimau Sumatera. Kehadirannya bertujuan mencari solusi damai untuk merestorasi kawasan sekaligus melindungi masyarakat yang telah lama tinggal di dalamnya.

“Saya telah berada di kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo. Kawasan ini merupakan suatu kawasan hutan yang demikian penting untuk melindungi binatang utama megafauna yaitu di antaranya gajah dan harimau Sumatera,” kata Menteri Hanif.

Ia menjelaskan, kondisi megafauna Sumatera kian mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 5 tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan, yang bertujuan menertibkan penggunaan kawasan hutan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Gajah Sumatera dan harimau Sumatera kecenderungannya semakin tahun, semakin redup. Sehingga, Bapak Presiden memerintahkan kepada kita melalui Perpres No. 5 tahun 2025 untuk melakukan penertiban kawasan hutan,” jelasnya.

Menteri Hanif menambahkan, Presiden melalui Menteri Pertahanan telah menugaskan dirinya untuk mengoordinasi pelaksanaan restorasi taman nasional ini. “Tentu dalam restorasi ini diperlukan banyak bicara dengan seluruh pihak, tidak terkecuali dengan masyarakat,” lanjutnya.

Pendataan Warga Jadi Kunci Solusi Damai

Untuk menghindari permasalahan dalam penertiban kawasan, pihaknya akan melakukan pendataan warga yang tinggal di TNTN. Solusi ini akan menjadi dasar bagi setiap kebijakan agar berpihak pada kelestarian alam dan kehidupan warga. Langkah awal yang paling penting adalah pendataan secara akurat dan terbuka.

“Untuk itu, maka data (pendataan warga) awal sangat-sangat kami perlukan. Kami ingin mengajak masyarakat seluruhnya untuk bersama-sama merestorasi Taman Nasional Tesso Nilo. Sehingga perlu data awal yang kemudian akan kami olah dengan sangat sistematis,” terangnya.

Menteri Hanif menekankan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam pendataan dari semua pihak. Restorasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan solusi damai agar hutan tetap terjaga, satwa tetap hidup, dan masyarakat tetap tenang menjalani kehidupan.

“Pada seluruh masyarakat, tanpa mengurangi rasa hormat kepada kita semua, pada budaya yang telah terbentuk di sini, kami harapkan kita terbuka bersama-sama untuk menghadirkan data yang riil. Sehingga Satgas, Pak Gubernur, saya sebagai Menteri, dan Pak Bupati bisa mengambil langkah-langkah yang benar dalam melakukan restorasi ini,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid yang mendampingi Menteri Hanif berpesan agar masyarakat tidak terpancing provokasi. Ia menegaskan bahwa pendataan adalah kunci kebijakan yang akan memberikan solusi terbaik.

“Jangan sampai tidak mau didata, jangan terprovokasi. Artinya kita pemerintah ini ingin mencarikan solusi yang terbaik. Jadi semua didata, dari data inilah nanti kita bisa mengambil kebijakan yang disebutkan Pak Menteri,” pungkasnya.