KAMPAR UTARA – Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Madani Kabupaten Kampar, berkolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kampar, melaksanakan program penyuluhan dan pembinaan bagi remaja usia sekolah. Salah satu fokus utamanya adalah sosialisasi anti-bullying yang kali ini digelar di Pondok Pesantren Al Fatah Desa Sendayan, Kecamatan Kampar Utara, Kamis (17/7).
Program ini bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan mendukung serta mempromosikan perilaku positif di kalangan peserta didik. Dengan menggandeng Kemenag Kampar, serta bekerja sama dengan guru pembimbing dan pihak sekolah, inisiatif ini diharapkan mampu menekan angka kenakalan pada remaja usia sekolah.
Pembukaan kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Kampar H. Zulfaimar, M., Kepala KUA Kecamatan Kampar Utara Abu Zahril, S.Ag. Dari Forum Puspa Madani Kabupaten Kampar, hadir Hj. Debbie Ricardo, SE, dan Eka Marya, S. yang juga bertindak selaku narasumber. Selain itu, tenaga kesehatan dari Puskesmas Kampar Utara turut memberikan materi perihal kesehatan kepada para santri dan santriwati.
“Kegiatan ini merupakan salah satu metode untuk menyampaikan pesan moral kepada para remaja usia sekolah, pengajar, bahkan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Ini bertujuan menciptakan ruang di mana peserta didik dapat terbuka berbicara tentang pengalaman yang telah atau sedang mereka alami dan mendapatkan dukungan dari teman-teman sebaya mereka, serta memberikan pengetahuan tentang bagaimana bertindak secara positif,” ucap Hj. Debbie Ricardo mewakili Ketua Forum Puspa.
Ia menambahkan bahwa siswa tidak hanya belajar tentang isu perundungan, tetapi juga belajar untuk berbicara dan mendengarkan satu sama lain dengan penuh pengertian, yang merupakan langkah penting menuju perubahan positif. Sosialisasi anti-perundungan ini juga disarankan untuk melibatkan orang tua melalui pertemuan khusus, agar mereka mendukung inisiatif ini dan berperan aktif menciptakan lingkungan aman bagi anak-anak.
Senada, Kasi Bimas Kemenag Kabupaten Kampar berharap kegiatan sosialisasi anti-bullying dan isu-isu negatif lain yang dapat merusak generasi bangsa ini dapat membentuk budaya sekolah yang lebih peduli, empati, dan menghargai perbedaan. “Kepada sekolah-sekolah di Kabupaten Kampar, kita berharap dapat menjadi tempat yang lebih positif dan inklusif bagi semua peserta didik,” harapnya.
Penyuluhan kali ini tidak hanya membahas bullying, tetapi juga memperluas pengetahuan para santri mengenai larangan pernikahan dini, bahaya narkoba, pergaulan bebas, dan judi online. Antusiasme para siswa terlihat jelas selama sesi materi.
Pihak Pondok Pesantren Al Fatah, yang diwakili oleh Pimpinan Yayasan Kyai H. Yusmardi Amran beserta para ustad dan ustazah, merasa sangat beruntung atas kesediaan Kemenag Kampar, Forum Puspa Madani Kampar, dan Puskesmas Kampar Utara untuk memberikan pengarahan, penyuluhan, dan pemahaman kepada santri dan santriwati di ponpesnya.
Di sela-sela pembinaan, Forum Puspa Madani Kabupaten Kampar juga memberikan doorprize kepada santri dan santriwati yang berhasil menjawab pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan, membuat sosialisasi berjalan khidmat dan meriah.