PekanbaruPotret NasionalPotret Riau

BNPB Kerahkan Operasi Modifikasi Cuaca di Riau: Sebar Garam dan Kapur Tohor Atasi Karhutla

71
×

BNPB Kerahkan Operasi Modifikasi Cuaca di Riau: Sebar Garam dan Kapur Tohor Atasi Karhutla

Sebarkan artikel ini
BNPB Kerahkan Operasi Modifikasi Cuaca di Riau: Sebar Garam dan Kapur Tohor Atasi Karhutla
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.F-Istimewa

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Operasi ini akan berlangsung selama tujuh hari, mulai Senin (21/7) hingga Minggu (27/7), dengan kemungkinan perpanjangan tergantung kondisi di lapangan.

Sebuah pesawat Cessna PK-SNL (C 208 B) telah diberangkatkan dari Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Banten, menuju Pekanbaru pada Minggu (20/7) dan tiba pada pukul 14.30 WIB.

OMC akan dilakukan dengan menaburkan bahan semai seperti Natrium Klorida (NaCl) atau garam dapur ke dalam awan potensial. Tujuannya adalah membuat awan menghasilkan cukup air dan memicu hujan di lokasi titik api.

“Operasi ini kami lakukan untuk mempercepat proses pemadaman karhutla dengan cara mempercepat turunnya hujan buatan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, pada Senin (21/7/2025).

Peran Kapur Tohor dan Perbedaan OMC Riau

Selain garam dapur, BNPB juga menggunakan Kalsium Oksida (CaO) atau kapur tohor. Bahan ini berfungsi untuk mengurai partikel asap dan gas hasil kebakaran, terutama saat asap tebal menghambat proses pembentukan awan. Setelah udara kembali bersih, penyemaian garam akan dilakukan untuk memicu hujan.

Abdul Muhari menjelaskan, operasi di Riau ini berbeda dengan OMC yang pernah dilakukan di Jabodetabek.

“Operasi Modifikasi Cuaca di Riau ini berbeda dengan OMC di Jabodetabek yang tujuannya menahan curah hujan agar tidak menambah debit air di lokasi banjir. Kali ini, kami justru memicu hujan agar turun di lokasi titik api,” tegasnya.