Potret RiauPekanbaru

BMKG: Riau Berpotensi Hujan Ringan hingga Sedang, Namun 156 Titik Panas Masih Terdeteksi

156
×

BMKG: Riau Berpotensi Hujan Ringan hingga Sedang, Namun 156 Titik Panas Masih Terdeteksi

Sebarkan artikel ini
BMKG: Riau Berpotensi Hujan Ringan hingga Sedang, Namun 156 Titik Panas Masih Terdeteksi
Tim Manggala Agni berjibaku memandamkan sejumlah titik api di Riau.F-Manggala Agni

PEKANBARU — Provinsi Riau diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sepanjang Jumat, 25 Juli 2025. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru tetap mengingatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), karena 156 titik panas (hotspot) masih terdeteksi di berbagai wilayah.

Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru, Bella R. Adelia, menjelaskan bahwa hujan ringan hingga sedang sudah berpeluang mengguyur sejak pagi hari di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Kuantan Singingi, serta Kota Dumai dan Pekanbaru.

“Waspadai potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang, khususnya pada sore hingga malam hari,” ujar Bella, mengingat potensi hujan masih akan berlanjut hingga dini hari di sejumlah wilayah. Suhu udara di Riau berkisar antara 23,0 hingga 35,0 derajat Celsius dengan kelembapan tinggi, antara 55 hingga 99 persen. Sementara itu, kondisi gelombang laut di perairan Riau diprakirakan relatif tenang.

Rokan Hilir dan Rokan Hulu Dominasi Hotspot

Meskipun potensi hujan ada, ancaman Karhutla tetap menjadi perhatian serius. Pantauan satelit per pukul 23.00 WIB menunjukkan terdapat 156 titik panas di Provinsi Riau dari total 466 titik di Sumatra.

Kabupaten Rokan Hilir menjadi daerah dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni 68 titik, disusul Rokan Hulu dengan 42 titik. Daerah lain yang juga tercatat memiliki hotspot meliputi Pelalawan (14 titik), Bengkalis (8 titik), Kampar (6 titik), Indragiri Hilir (5 titik), serta Kepulauan Meranti, Kota Dumai, Kuantan Singingi, Siak, Indragiri Hulu, dan Kota Pekanbaru.

“Kondisi atmosfer yang cukup lembap memungkinkan terjadinya hujan, tetapi titik panas tetap tinggi sehingga potensi Karhutla masih ada,” tegas Bella. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap siaga, tidak melakukan pembakaran lahan sembarangan, dan mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk mitigasi dan pencegahan dini.