BengkalisPotret Riau

19 Grup Adu Ketangkasan Gasing di Bengkalis, Lomba Permainan Anak Negeri Jadi Simbol Pelestarian Budaya

157
×

19 Grup Adu Ketangkasan Gasing di Bengkalis, Lomba Permainan Anak Negeri Jadi Simbol Pelestarian Budaya

Sebarkan artikel ini
19 Grup Adu Ketangkasan Gasing di Bengkalis, Lomba Permainan Anak Negeri Jadi Simbol Pelestarian Budaya
Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggelar Lomba Gasing Tradisional dalam rangkaian perayaan Hari Jadi ke-513 Bengkalis.F-Istimewa

BENGKALIS – Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggelar Lomba Gasing Tradisional dalam rangkaian perayaan Hari Jadi ke-513 Bengkalis. Lomba ini diikuti oleh 19 grup dari berbagai wilayah, yang masing-masing grup terdiri dari 9 peserta.

Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Futsal, Jl. KHA. Rasyid, Desa Pedekik, pada Kamis (24/7/2025) pagi ini dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Andris Wasono.

Dalam sambutan tertulis Bupati Bengkalis, Andris menekankan pentingnya melestarikan permainan rakyat seperti gasing. “Permainan gasing bukan sekadar hiburan, tetapi mencerminkan nilai ketangkasan, ketelitian, dan sportivitas. Ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus kita jaga bersama,” ungkapnya.

Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari orang tua hingga pemangku kebijakan, untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman dan tergantikan oleh budaya digital.

Gasing sebagai Simbol Kearifan Lokal

Andris mengapresiasi panitia yang menjadikan lomba permainan anak negeri sebagai agenda tahunan. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bentuk nyata pelestarian budaya dan pembentukan karakter anak melalui permainan yang mendidik dan menyenangkan.

“Melalui kegiatan seperti ini, kita berharap tumbuh rasa bangga di kalangan generasi muda untuk mencintai budaya sendiri. Gasing bukan sekadar permainan, tetapi simbol kearifan lokal yang harus terus dikenalkan dan dijaga,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Andris berpesan kepada seluruh peserta untuk menjunjung tinggi sportivitas. Ia juga mengingatkan dewan juri untuk menilai dengan objektif dan panitia untuk mempersiapkan perlombaan dengan sebaik mungkin.

Acara pembukaan ditandai dengan penyerahan cinderamata dari PERGASI kepada Andris Wasono, yang kemudian dilanjutkan dengan pemutaran gasing secara simbolis. Suasana semarak dan sorak-sorai penonton menjadi bukti bahwa permainan tradisional seperti gasing masih mendapat tempat di hati masyarakat Bengkalis.