PEKANBARU – Banjir merendam tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Rumbai. Kelurahan yang terdampak yaitu Meranti Pandak, Sri Meranti dan Palas.
Ribuan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir akibat luapan Sungai Siak tersebut. Ketinggian banjir yang merendam pemukiman berkisar 50 centimeter hingga 1,5 meter.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru telah mendirikan tenda di sejumlah lokasi bagi warga terdampak.
Walikota Pekanbaru Agung Nugroho, dan Wakil Walikota Pekanbaru Markarius Anwar meninjau warga korban banjir di tenda pengungsian, Jalan Nelayan, Kecamatan Rumbai, Selasa (4/3) malam.
“Kita sudah mulai sejak tadi siang. Saya perintahkan BPBD, dinas sosial untuk aktif membantu masyarakat terkena banjir,” kata Agung Nugroho.
Ia menyebut, malam ini kedalaman air semakin bertambah karena adanya aliran air yang masuk dari Sungai Tapung, Kabupaten Kampar.
Atas kondisi tersebut, malam ini dia sengaja datang meninjau kembali untuk memastikan tenda pengungsian cukup menampung warga korban banjir.
Agung juga memastikan pasokan makanan siap saji dari pemerintah kota mencukupi seluruh kebutuhan korban banjir. Pemerintah kota telah mengirimkan ribuan nasi bungkus dan makanan untuk berbuka puasa warga.
“Malam ini juga kita siapkan lagi bagaimana supaya warga bisa sahur. Bagi yang non-muslim juga sudah kita siapkan. Kita juga memastikan kesehatan seluruh warga yang terdampak banjir,” terang Agung.
Petugas Puskesmas dan dari dinas kesehatan juga dikerahkan ke titik pengungsian. Mereka diminta untuk berpatroli berkeliling mengecek kesehatan warga.
Agung juga meminta sejumlah lembaga sosial untuk membantu warga korban banjir. Agung juga sudah berkomunikasi langsung dengan Gubernur Riau, Abdul Wahid untuk membuka dapur umum di titik pengungsian.
“Total ada 47 titik banjir di Pekanbaru. Yang parah itu banjir di Rumbai ada 9 titik. Ada juga di Kecamatan Payung Sekaki, Senapelan, dan Tenayan Raya. Ada 2.685 KK yang terdampak,” pungkasnya. (Ades)