PEKANBARU – Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terisolasi akibat banjir, tim perawat gabungan kota Pekanbaru mendatangi warga kelurahan Palas, Sabtu (8/3/2025).
“Ini insiatif dari perawat sebagai bentuk kepedulian kami terhadap korban bencana banjir. Kebetulan disini tempatnya terisolasi makanya kami datang kesini,” ucap ketua tim perawat gabungan kota Pekanbaru, H. Ika Yoga Kumara.
Dalam kegiatan ini, tim perawat gabungan kota Pekanbaru mencoba membantu warga Palas untuk pengobatan secara gratis di salah satu warung pinggir Jalan Damai RW 8 Kelurahan Palas, Rumbai.
Kendati yang berobat tidak sebanyak yang diharapkan karena penolakan sebagian warga, namun hal itu tidak menyurutkan niat para perawat untuk mengobati warga.
“Itu ranah pemerintah. Kami tidak masuk kesitu. Yàng bisa kami kerjakan, kepedulian kami disini,” ujar Ika Yoga Kumara menjawab awak media terkait penolakan sebagian warga yang menilai pemerintah tidak peduli terhadap warga Kelurahan Palas.
Selain Kelurahan Palas ucap Ika Yoga, tim perawat gabungan kota Pekanbaru juga melakukan kegiatan serupa di tiga titik kelurahan Meranti Pandak.
Saat ditanya keluhan masyarakat yang biasa terjadi di saat banjir, Ika Yoga mengatakan bahwa aktifitas masyarakat terganggu karena masalah akses.
“Ini bukan banjir bandang tapi air meluap. Keluhannya kalau disini yah, karena terisolir mungkin aktifitas masyarakat sehari-hari di rumah bisa. Tapi dia tidak mendapat akses untuk mendapat makanan. Belanja mungkin tidak bisa makanya kami bawa sembako,” tukasnya.
Menurut pengamatan Ika Yoga, aktifitas masyarakat di kelurahan Palas sangat terganggu. Pasalnya untuk pergi bekerja ndak bisa karena akses jalan.
“Harapannya seharusnya ada evakuasi karena harta bendanya disini. Mau mengungsi kemana. Jadi tetap lebih nyaman disini,” ujarnya.
Sementara itu Koordinator penerima bantuan Kelurahan Palas, Aslina SPd mengatakan bahwa penolakan sebagian warga syah-syah saja.
Ia mengakui, bencana banjir kali ini bukan hanya warga kelurahan Palas saja yang merasakan dampaknya melainkan hampir semua warga kota Pekanbaru.
Namun khusus untuk Kelurahan Palas ucap Aslina,yang menjadi kendala adalah bantuan pemerintah akibat terputusnya akses jalan.
“Untuk mengcover seluruhnya dari awal itu ndak bisa. Ini kami berusaha menghubungi tim medis dari Rumah Sakit untuk mengobati dan membantu warga,” ujarnya.
Ia mengatakan, walaupun setiap warga yang berobat hanya mendapat 1 kg beras, 3 bungkus indomie, 3 telur dan 3 sachet energen, namun pihaknya bersyukur, tutupnya. (fin)