PEKANBARU – Pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar, kini berdampak ke Kota Pekanbaru. Hal ini terpotret dari keluhan warga Kelurahan Palas, Rumbai yang kini dikepung banjir. Akibatnya aktivitas masyarakat terganggu.
Sihotang, warga Jalan Damai Palas tampak kecewa dengan kondisi banjir yang mengepung wilayahnya.
“Terus banjir Jalan Damai ini sementara cuaca lagi panas. Apa yang terjadi sebenarnya,” tanya Sihotang melalui salah satu WA grup warga RW 8 Kelurahan Palas.
Keluhan senada juga disampaikan warga Jalan Damai lainnya, Fitri. Ia terpaksa urung pergi bekerja karena Jalan Megawati yang selama ini menjadi alternatif, tak bisa dilintasi kendaraan akibat jalan rusak.
“Jalan Damai tak bisa dilintasi. Saya coba melalui Jalan Megawati tapi tak bisa juga. Beruntung mobil saya tak terpuruk,” ujarnya.
Sementara pantauan potret24.com di lapangan, hingga Selasa (4/3/2025) kondisi banjir yang mengepung wilayah Jalan Damai Palas semakin bertambah. Bahkan kantor Lurah Palas, kali ini tak luput dari genangan banjir.
Ketinggian banjir diperkirakan 2 meter, sementara ketinggian dari permukaan jalan aspal, 50 cm hingga 70 cm.
Informasi yang diperoleh dari WA grup warga RW 8 Palas, menyebutkan bahwa banjir terjadi akibat pembukaan 5 pintu air PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar.
Warga Palas hanya bisa berharap, agar pemerintah kota Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau dapat mencari solusi agar masyarakat terbebas dari penderitaan seperti ini. Karena, tidak ada tempat bagi warga untuk mengungsi.
Dihubungi via selularnya, anggota DPRD Riau, Robin Hutagalung SH mengatakan, informasi banjir yang mengepung wilayah Palas sudah sampai ke pihaknya.
Politisi asal fraksi PDIP itu berjanji akan meninjau langsung kondisi banjir yang melanda wilayah Palas,” pungkasnya singkat. (fin)