PEKANBARU – Tingginya curah hujan di Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru, menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau. Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edy Afrizal, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan guna meminimalkan dampak buruk banjir.
“Kami harapkan masyarakat bisa memindahkan alat-alat elektronik ke tempat yang lebih aman apabila terjadi banjir. Selain itu, orang tua diminta untuk lebih memperhatikan anak-anak agar tidak bermain di lokasi dengan debit air yang tinggi,” ujar Edy Afrizal kutup GoRiau.com, Senin (13/1/2025).
Edy Afrizal menegaskan pentingnya langkah pencegahan untuk mencegah korban jiwa selama musim hujan ini. BPBD Riau telah berkoordinasi dengan berbagai pihak guna menghadapi potensi banjir, terutama di wilayah yang rawan terdampak.
Seluruh BPBD di kabupaten/kota di Riau diminta untuk aktif berkomunikasi dengan BPBD Provinsi jika membutuhkan bantuan, baik personel maupun peralatan. Selain itu, BPBD kabupaten/kota diinstruksikan membentuk tim khusus untuk penanganan banjir agar respons di lapangan lebih cepat.
“Kami juga meminta BPBD di Kampar dan Pelalawan lebih aktif berkomunikasi, mengingat wilayah ini merupakan hulu dan hilir Sungai Kampar. Antisipasi yang cepat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko banjir,” tambah Edy.
Pengaturan Debit Air Sungai Kampar
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Riau telah berkoordinasi dengan pihak PLTA Kota Panjang untuk membuka pintu air. Langkah ini diambil karena debit air Sungai Kampar telah meningkat signifikan.
“Pengaturan aliran air ini penting untuk mencegah banjir besar di wilayah hilir. Kami terus memantau kondisi dan akan segera mengambil tindakan jika situasi memburuk,” jelasnya.
Edy Afrizal mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pihak terkait. Dengan langkah antisipasi ini, diharapkan risiko dampak banjir selama musim hujan dapat diminimalkan.
“Kami berharap masyarakat tetap waspada dan mendukung upaya pencegahan yang dilakukan agar situasi tetap terkendali,” pungkasnya. (***)
