TAPTENG – Marison Manullang membantah pemberitaan di salah satu media online yang dituding bahwa dirinya menganiaya Nazwar Perwira Pasaribu pada Rabu (01/01/2025). Ia pun mengklarifikasi apa yang sesungguhnya terjadi.
Kepada wartawan media Potret24.com,Morison Manullang menjelaskan bahwa berita yang beredar di salah satu media online tentang dirinya tidak benar. Hal ini disampaikannya di salah satu warung kopi Kok Tong Sibolga, Minggu (05/01/2025)
Marison menjelaskan pada tanggal 01/01/2025 sekitar pukul 13.00 WIB seorang laki-laki bernama Nazwar Perwira Pasaribu mendatangi ruang kerjanya dan Nazwar meminta maaf akan kejadian dulu.
“Ini kan dalam suasana tahun baru. Saya pun menyambut baik kedatangannya. Saya berpesan jangan diulangi lagi karena pahitnya yang terjadi dan kalau minta maaf harus merendahkan diri kemudian mengusai diri,” kata Marison.
Akan tetapi kemungkinan Nazwar tak terima dengan perkataan yang dikeluarkan Marison. Nazwar dengan sontak nada tinggi mengatakan tidak pernah kuterima yang baik darimu dan aku datang kesini bukan minta-minta uang seraya mendorong meja dan menendang kursi hingga rusak, ucap Marison.
Lebih lanjut dijelaskan, selah terjadinya pengrusakan tersebut Marison berupaya menahan Nazwar agar bertanggungjawab dengan rusaknya fasilitas di kantornya. Kemudian Nazwar memukul dirinya hingga terjadi baku hantam,” ucapnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ayu yang juga karyawati SPBU. “Saya melihat si Nazwar itu berjalan terburu- buru meninggalkan ruangan kantor Marison usai baku hantam,” ujarnya.
Lebih lanjut jelas Ayu, ahwa beberapa saat kemudian Nazwar kembali datang bersama 4 rekannya Nazwar, AG, N alias O dan satu orang tak dikenal. Mereka mengendarai mobil Expander berwarna putih dengan Nomor polisi BB 1299 MG. Mereka mengisi bahan bakar minyak mobil.
Belum usai pengisian bahan bakar minyak ucap Ayu, Nazwar langsung menjalankan mobilnya sehingga Nozel SPBU mengalami kerusakan hingga patah. Menyikapi hal itu, Marison menghampiri Nazwar bersama rekananannya minta pertanggungjawaban atas kerusakan Nozel SPBU hingga terjadi keributan dan pengeroyokan kepada Morison,” tutur Ayu.
Ayu menduga kondisi tersebut sudah direncanakan Nazwar berserta rekanannya Marison Manullang. Dari kejadian pengrusakan bangku, meja, helm dan juga Nozel SPBU mengalami kerugian Rp.12.000.000 (dua belas juta rupiah).
Marison Manullang mengatakan, dengan klarifikasi tersebut diharapkan dapat diketahui kondisi yang sebenarnya. “Kita ada CCTV dengan kejadian sebenarnya,” ucapnya.
Permasalahan tersebut sudah dilaporkan oleh Morison Manullang atas pengoroyokan dan pengrusakan ke Polres Tapteng melalui kuasa hukumnya pada tanggal, 01 Januari 2025 sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi Nomor: STPL/B/1/I/2025/ SPKT/RES Tapteng/Poldasu. Semoga kasus ini secepatnya ditangani oleh Kepolisian Resort Tapteng,” harap Marison. (MT)