PekanbaruPotret LingkunganPotret PolitikPotret Riau

Kasus Penyakit Hewan Ternak di Riau Meningkat, PMK Dominasi Tahun 2024

7
×

Kasus Penyakit Hewan Ternak di Riau Meningkat, PMK Dominasi Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Salah satu upaya Dinas PKH Provinsi Riau,untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK). (foto/goriau.com)

PEKANBARU – Sepanjang tahun 2024, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau mencatat peningkatan signifikan kasus penyakit pada hewan ternak. Berbagai penyakit, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), demam babi Afrika, dan penyakit kulit benjolan, menjadi ancaman serius bagi peternak di wilayah tersebut.

Dikutip goriau.com, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Provinsi Riau, Faralinda Sari menyebut PMK sebagai penyakit paling dominan menyerang ternak.

“Sebanyak 519 ekor ternak di Riau terpapar PMK,” ujarnya pada Kamis (2/1/2025).

Selain PMK, penyakit ngorok mencatat angka tinggi dengan 303 kasus, terutama di Kabupaten Kampar. Sementara itu, 120 kasus demam babi Afrika juga dilaporkan, menambah daftar penyakit yang memprihatinkan.

Faralinda menjelaskan bahwa mobilitas hewan, kondisi lingkungan, dan rendahnya kesadaran peternak dalam menjaga kesehatan hewan menjadi faktor utama penyebaran penyakit tersebut.

“Kami terus memberikan edukasi kepada peternak agar lebih peduli terhadap kesehatan ternak mereka,” tegasnya.

Untuk menangani situasi ini, Dinas PKH Riau telah melaksanakan berbagai upaya, termasuk program vaksinasi massal. Sepanjang 2024, sebanyak 78.726 hewan menerima vaksin PMK, 23.241 hewan divaksin rabies, 5.789 hewan mendapatkan vaksin Jembrana, 1.430 hewan divaksin penyakit kulit benjolan, dan 2.917 hewan menerima vaksin penyakit ngorok.

Kabupaten Kampar menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, mencapai 438 kasus, diikuti oleh Kabupaten Indragiri Hulu dengan 321 kasus.

“Kami terus melakukan pemantauan dan penanganan intensif di daerah-daerah dengan kasus tinggi,” tambah Faralinda. (***)