Potret Internasional

Cegah Trump Rebut Pulau, Denmark Tawarkan AS Hadirikan Militer di Greenland

5
×

Cegah Trump Rebut Pulau, Denmark Tawarkan AS Hadirikan Militer di Greenland

Sebarkan artikel ini
Hamparan es di kawasan pengunungan Greenland, Denmark. (Foto: ANTARA/Anadolu/py)

DENMARK – Pemerintah Greenland belum memiliki rencana konkret kapan akan menggelar referendum untuk kemerdekaan pulau itu dari Denmark, demikian laporan Danish Broadcasting Corporation (DR) pada Sabtu (11/1/2025) waktu setempat.

Perdana Menteri Mute Egede mengatakan pada Jumat (10/1/2025) bahwa Greenland tidak memiliki kemerdekaan dalam hal kebijakan luar negeri karena ketergantungannya pada Denmark.

Sejumlah besar politisi tingkat tinggi di Greenland ingin pulau itu melepaskan diri dari Denmark dan menjadi negara merdeka, tetapi tidak satu pun dari empat partai pro-kemerdekaan di parlemen Greenland memiliki rencana konkret kapan akan menggelar referendum, lapor DR.

Bulan lalu, Presiden terpilih AS Donald Trump, yang akan memangku jabatan pada 20 Januari, menyebut adalah suatu “keharusan mutlak” bagi Amerika Serikat untuk memiliki Greenland.

Egede mengatakan sebagai tanggapan bahwa pulau itu tidak untuk dijual.

Greenland merupakan koloni Denmark hingga 1953. Greenland tetap menjadi bagian dari kerajaan tersebut, tetapi pada 2009 menerima otonomi dengan kemampuan untuk memerintah diri sendiri dan membuat pilihan independen dalam kebijakan dalam negeri.

Denmark Tawarkan Trump
Denmark mengusulkan kepada Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk meningkatkan keamanan di Greenland, termasuk meningkatkan kehadiran militer AS di pulau itu.

Usul tersebut disampaikan Pemerintah Denmark dalam satu pesan yang dikirim ke tim Trump, lapor situs berita Axios, Sabtu (11/1/2025).

Pemerintah Denmark ingin mencegah Trump merebut pulau itu dengan mengatasi masalah keamanannya karena negara Nordik yang merupakan sekutu AS di NATO dan Uni Eropa itu berupaya menghindari bentrokan politik dengan AS, sebut laporan media AS tersebut.

Dalam unggahannya di Truth Social pada Desember 2024, Trump, yang akan dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025, menggambarkan kepemilikan dan kendali Greenland sebagai “kebutuhan mutlak” AS seraya menegaskan kembali keinginannya untuk menjadikan pulau itu bagian dari AS.

Seperti dilansir antara, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, Jumat (10/1/2025), mengatakan dia sedang mencari peluang untuk dapat bicara dengan Trump mengenai pernyataannya tentang Greenland itu.

Dia menambahkan bahwa dia tidak percaya Trump akan mencoba merebut pulau itu dengan kekuatan militer.

Greenland, pulau terbesar di dunia, telah menjadi wilayah otonomi Denmark sejak 1979. Terletak di antara Samudra Arktik dan Atlantik, wilayah itu menampung pangkalan militer AS dan bernilai sangat strategis karena menawarkan rute terpendek dari Amerika Utara ke Eropa. (win)