AsahanPotret Nasional

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Tebingtinggi dan Serdang

3
×

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Tebingtinggi dan Serdang

Sebarkan artikel ini
Ratusan rumah di Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumut terendam banjir. Banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi. (Foto: Dok. BPBD Tebingtinggi)

MEDAN – Ratusan rumah di Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) terendam banjir. Banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi yang mengakibatkan sungai meluap.

Kabid Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan di Kota Tebingtinggi sebanyak 432 rumah terendam banjir dan 1.828 jiwa yang terdampak.

“Untuk yang mengungsi tidak ada. Warga memilih menetap di rumah mereka sambil menunggu air surut,” kata Sri Wahyuni kepada CNN Indonesia, Rabu (29/1/2025).

Dia menyebutkan di Tebingtinggi, empat kecamatan terdampak yakni Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kecamatan Padang Hilir dan Bajenis.

“Ketinggian air bervariasi dari 30-70 cm. Tak hanya rumah warga yang terendam, sejumlah fasilitas seperti masjid dan pasar juga terendam. Bahkan musala di Kecamatan Padang Hilir hampir roboh,” katanya.

Menurutnya, banjir di Tebingtinggi terjadi karena intensitas hujan yang tinggi dari hulu Sungai Padang yaitu Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Serdang Bedagai sehingga Sungai Padang meluap.

“Saat ini petugas masih melakukan koordinasi untuk melakukan pendataan lebih lanjut. Masyarakat juga diingatkan untuk tetap waspada karena curah hujan masih tinggi,” ungkapnya.

Sementara itu, Sri Wahyuni menjelaskan untuk di Kabupaten Serdang Bedagai, banjir merendam pemukiman warga di tiga kecamatan yakni Kecamatan Dolok Masihul, Sipispis dan Kecamatan Tebingtinggi.

“Untuk di Dolok Masihul dari data sementara sebanyak 344 kepala keluarga yang terdampak. Ketinggian air rata-rata 55 cm. Untuk dua kecamatan lainnya saat ini masih pendataan,” jelasnya.

Curah hujan yang turun dengan intensitas tinggi, tambahnya, mengakibatkan naiknya debit air Sungai Sibarau. Bahkan tanggul jebol sehingga memperparah banjir di Serdang Bedagai. (win)