PEKANBARU – Debat kedua calon Gubernur Riau pada Minggu (17/11/2024) berlangsung panas, terutama antara pasangan calon nomor urut 1, Abdul Wahid-SF Hariyanto, dengan pasangan nomor urut 2, M Nasir-M Wardan. Perdebatan semakin menarik ketika isu seputar Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menjadi sorotan dalam adu argumen tersebut.
Dilansir goriau.com, M Nasir dua kali menyinggung Abdul Wahid terkait kondisi Inhil saat ini. Untuk diketahui, calon gubernur Abdul Wahid merupakan putra daerah asli Inhil, sementara calon Wakil Gubernur nomor urut 2, HM Wardan, adalah mantan Bupati Inhil dua periode.
Nasir memulai serangan dengan menyebut beberapa kondisi di Inhil yang dinilai masih memprihatinkan.
“Inhil itu tempat adik Wahid lahir, di Inhil itu orang pakai sampan, jual ikannya cuma Rp4.000. Dan yang kedua, Inhil itu tempat lahir adik Wahid. Kita stabilkan listrik karena hari ini di sana listrik tempat adik Wahid lahir belum 24 jam,” ujar M Nasir.
Tak hanya itu, Nasir kembali menyoroti kondisi listrik di Inhil yang menurutnya belum maksimal.
“Adik kami Wahid, untuk desanya saja dia belum siap menghidupkan lampunya 24 jam. Bagaimana dia membangun negeri ini? Kami tahu betul bagaimana kondisi Inhil hari ini. Kami ingin Riau makmur,” tambah mantan anggota DPR RI tersebut.
Menanggapi pernyataan tersebut, Abdul Wahid, yang juga Ketua DPW PKB Riau, memberikan jawaban dengan santai dan menohok. Wahid justru mempertanyakan kembali siapa pemimpin Inhil saat itu, yang secara tidak langsung menyindir bahwa HM Wardan, yang kini mendampingi Nasir, pernah memimpin Inhil selama dua periode.
“Pak Nasir.. Pak Nasir. Siapa ya bupatinya (Bupati Inhil, red) saat itu?” balas Wahid sambil tersenyum.
Tak hanya menyinggung masa kepemimpinan Wardan di Inhil, Wahid juga menyoroti perbedaan fokus dalam jawaban Nasir.
“Yang ditanya soal lapangan pekerjaan, yang dijawab soal ekonomi,” ujarnya, menunjukkan ketidaksesuaian antara pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh Nasir.
Debat kedua ini pun menjadi ajang bagi masing-masing kandidat untuk saling menguji dan menyoroti kekurangan lawan, terutama dalam hal rekam jejak dan kontribusi terhadap daerah yang mereka wakili. Masyarakat Riau akan terus menyaksikan bagaimana para kandidat ini mengadu gagasan dan visi mereka demi memperebutkan kursi Gubernur Riau. (***)