BANGKINANG – Akibat terus menerus dihantam abrasi di pinggiran Sungai Kampar, Jalan di Desa Lubuk Siam dan Tanjung Balam menuju Teratak Buluh, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar terancam putus.
Pemerintah diminta segera bertindak sebelum abrasi benar-benar memutus akses transportasi ribuan masyarakat di daerah ini. Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Kampar Hendri Domo tulis cakaplah.com baru-baru ini.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, akibat kondisi sebagian badan jalan yang telah amblas, masyarakat semakin khawatir karena jalan yang biasa digunakan menuju arah keluar desa atau ke arah Teratak Buluh terancam putus.
“Sekarang kondisinya jalan sudah ada yang amblas dibawa arus sungai dan sebagian mulai retak dan ada hampir separuh badan jalan sudah tak bisa dilewati,” beber Hendri.
Ia mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar tanggap terhadap hal ini. “Pak bupatinya harus turun tinjau dan mencari solusi,” beber Hendri.
Diakuinya, untuk mengatasi permasalahan ini memerlukan anggaran yang sangat banyak, tapi bupati harus bisa memberi masukan dan informasi kepada pemerintah di atasnya, yaitu pemerintah provinsi maupun pusat. Sehingga akan menjadi perhatian bersama dan diharapkan segera diambil tindakan.
“Saya berharap Pemkab respon cepat turun dan mencari solusinya,” ulas Hendri.
Masalah ini juga telah disampaikan ke Anggota DPR RI, namun menurut Hendri, kunci penyelesaiannya kembali lagi ke Pemkab Kampar. Karena Pemkab Kampar yang harus membuat pengajuan ke pemerintah pusat atau provinsi. Setelah itu wakil rakyat bertugas mengawal usulan tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kampar melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Afrudin Amga ketika dikonfirmasi mengatakan, kerusakan yang terjadi diakibatkan oleh abrasi sungai besar bukan merupakan kewenangan Pemkab Kampar.
Ia menyarankan mengkonfirmasi hal tersebut kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera III. Amga juga mengirimkan nomor handphone orang yang bersangkutan. Namun hingga Senin (18/11/2024) pihak yang dikonfirmasi melalui pesan belum memberikan jawaban. (**)