PEKANBARU – Terhitung mulai tanggal 10 hingga 17 November 2024 sebanyak 65 anggota DPRD Riau yang baru dilantik pada 6 Oktober lalu, akan melaksanakan reses di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Diharapkan reses perdana ini dapat digunakan oleh masing-masaing anggota dewan untuk menampung aspirasi masyarakat.
“Iya, kita berharap kepada anggota DPRDd Riau yang terpilih masa bhakti 2024-2029, untuk bisa menampung aspirasi masyarakat yang ada di dapil,” ujar wakil Ketua DPRD Riau, Parisman Ikhwan SE MM usai memimpin rapat paripurna, Kamis (7/11/2024).
Politisi asal fraksi Golkar itu mengatakan, reses ditujukan untuk turun di dapil masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota dewan dapat mendengar langsung mengenai apa yang menjadi aspirasi masyarakat.
Anggota DPRD Riau 2 priode ini pun mengimbau agar para koleganya yang turun ke lapangan di masa reses, diminta untuk tidak berpolitik untuk Pilkada. Karena hal itu nantinya akan diawasi oleh Bawaslu dan itu melanggar kode etik dan tata tertib, pungkasnya.
Sementara saat dimintai tanggapannya terkait pembangunan SMA Negeri 17 Pekanbaru yang dibangun dibawah Saluran Udara Tegangan ekstra Tinggi (SUTET) di Jalan Fajar Raya, Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki, Parisman Ikhwan Ikhwan meangatakan pasti sudah ada kajian.
“Pasti sudah ada kajian-kajianlah ya, kan ndak mungkin Dinas Pendidikan itu membangun tanpa koordinasi dengan instansi yang ada berdampingan dengan sekolah tersebut,” ujarnya.
Saat disebut bahwa dengan dibangunnya SMA Negeri 17 Pekanbaru itu potensi paparan medan elektromagnetik (EMF) dari SUTET dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bagi peserta didik, ia mengaku kajian tersebut mungkin sudah disampaikan juga sebab akibatnya ke PLN.
“Saya rasa sudah disampaikan juga sebab akibatnya ke PLN iya kan, ada bangunan dibawah SUTET. Kajian-kajian itu sudah dbicarakan mereka sebelum mereka membangun,” tukasnya. (fin)