PekanbaruPotret LingkunganPotret PendidikanPotret Riau

Pembangunan SMAN 17 Pekanbaru Disorot

2
×

Pembangunan SMAN 17 Pekanbaru Disorot

Sebarkan artikel ini
Proyek pembangunan SMAN 17 Pekanbaru, di Jalan Fajar Raya, Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki. (Foto: Klikmx.com)

PEKANBARU – Proyek pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17 Pekanbaru, di Jalan Fajar Raya, Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki menjadi sorotan. Pasalnya, gedung sekolah dibangun tepat berada di bawah saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET).

Lokasi bangunan sekolah juga hanya berjarak beberapa meter dari tapak tower saluran listrik udara tersebut. Kondisi ini membawa dampak buruk bagi kesehatan dan membahayakan penghuni bangunan di bawah SUTET tersebut.

“Aneh juga ya. Kok bangun sekolah di bawah SUTET itu, ya bahaya. Apalagi nanti anak-anak belajar di bawah itu. Radiasinya itu kan bahaya juga,” kata Nela, salah seorang warga sekitar tulis klikmx.com, Selasa (22/10/2024).

Pembangunan sekolah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Pembangunan sempat terhenti dan dilanjutkan kembali pada tahun ini. Nela mengaku heran dengan pembangunan sekolah yang dilakukan pemerintah tepat di bawah SUTET.

“Saya gak tahu juga ya, apa boleh buat bangunan di bawah SUTET itu apa tidak. Tapi setahu saya bahaya,” ucapnya.

Pantauan Pekanbaru MX di lokasi proyek, sejumlah pekerja tampak masih melakukan pembangunan gedung sekolah. Bangunan sekolah berjarak 1 kilometer dari Jalan Siak II, Pekanbaru. Akses jalan menuju sekolah juga masih tanah berlumpur.

Jalan sulit untuk dilewati saat kondisi hujan, karena konstruksi tanah masih lunak. Dari papan plang proyek pembangunan, terlihat nilai pekerjaan pembangunan tahun ini sebesar Rp2,74 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Riau tahun 2024.

“Ada sekitar sepuluh lokal. Sudah hampir siap ini. Akhir tahun ini selesai,” kata salah seorang pekerja bangunan di sana.

Terpisah, saat dikonfirmasi hal ini kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, melalui Kabid SMA, Alfira belum memberikan keterangan secara rinci terkait pembangunan sekolah di bawah SUTET tersebut.

“Saya lagi acara ini. Nanti aja lagi ya supaya lebih jelas,” singkat Alfira saat dihubungi melalui telepon seluler.

Diketahui, paparan medan elektromagnetik (EMF) dari SUTET dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Seperti sakit kepala, pusing, mual, cemas, dada berdebar, telinga berdenging, gangguan tidur, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penurunan sistem imun, dan gangguan neurologis.

SUTET juga berpotensi menyebabkan kebakaran, terutama setelah hujan lebat. Api bisa menyebar dengan cepat dan membahayakan nyawa dan harta benda.

Bahkan, juga bahaya bagi anak-anak, karena berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal dalam jarak 200 meter dari kabel listrik di atas kepala memiliki 70 persen peningkatan risiko terkena leukemia. (***)