KATEMAN – Sejak pertama kali terdeteksi pada Sabtu (14/9/2024) lalu, jumlah kasus malaria di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) khususnya di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman terus meningkat tajam.
Data kasus malaria oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhil hingga hari ini Rabu (9/10/2024), kasus positif sudah 82 kasus dengan rincian sebanyak 39 kasus terjadi pada september dan 43 kasus terjadi pada oktober.
Rentan usia warga yang terserang malaria yaitu 5 – 69 tahun dan berdasarkan pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) malaria sebanyak 80 positif dan 1301 negatif.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil juga sudah menetapkan status keadaan tanggap darurat bencana non alam Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria di Kecamatan Kateman sejak tanggal 2 oktober sampai dengan 14 hari ke depan dan akan diperpanjang jika masih dalam penanganan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Inhil Rahmi Indrasuri tulis tribunpekanbaru.com, menjelaskan, Pj Bupati telah menetapkan status KLB malaria dan tanggap darurat bencana non-alam yang melibatkan semua perangkat daerah, termasuk Dinas Kesehatan, BPBD, serta pihak TNI/Polri.
“Pj Bupati pun telah menegaskan untuk dapat bergerak cepat dalam melindungi masyarakat,” ujar Rahmi sapaan akrabnya.
Berdasarkan arahannya Pj Bupati, dijelaskan Rahmi, memprioritaskan tindakan cepat dan terkoordinasi untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Ditambahkan Rahmi, setiap langkah yang diambil adalah untuk memastikan keselamatan warga dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
“Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat menekan penyebaran malaria dan melindungi masyarakat dari dampak lebih lanjut,” imbuh Rahmi.
Tim Gerak Cepat (TGC) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus melaksanakan langkah-langkah strategis dalam penanggulangan KLB malaria.
TGC yang terdiri dari tenaga kesehatan setempat, BPBD Inhil, TNI – Polri, pihak desa dan kecamatan telah melakukan sejumlah upaya pencegahan dan penanggulangan di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman.
Tim melakukan Penyemprotan IRS ke rumah warga sekitar pasien, penyerahan Kelambu kepada Masyarakat yang trkena Kasus sesuai jumlah KK, penaburan Larvasida ke Kolam atauvgenangan yang ditemui jentik – jentik nyamuk.
“Kita terus melakukan pencarian kasus Baru dengan mengujungi rumah warga untuk pemeriksaan sampel darah. Semoga kegiatan yang kita lakukan dapat menekan jumlah kasus serta memutus matarantai penyebaran akibat nyamuk malaria, khususnya di Desa Kuala Selat,” pungkas Rahmi. (**)