PEKANBARU – Calon Gubernur Riau (Cagubri), SF Hariyanto melakukan temu ramah dan bernostalgia dengan Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) Dohot Boruna Kota Dumai, Selasa (1/10/2024).
Dalam kesempatan itu, Hariyanto menyampaikan hajatnya maju sebagai Cawagub Riau mendampingi Calon Gubernur Riau, Abdul Wahid pada Pilkada Serentak 2024.
Tekadnya maju menjadi Cawagub Riau atas dorongan dari para tokoh-tokoh masyarakat Riau, seperti Gubernur Riau pada masanya Rusli Zainal, Bupati Siak pada masanya Arwin, termasuk Ustaz Abdul Somad (UAS), yang memintanya untuk “turun gunung” menuntaskan infrastruktur di Provinsi Riau sampai ke desa-desa.
SF Hariyanto menceritakan sekilas perjalanannya sampai dengan sekarang. Ia mengawali karirnya sebagai PNS dimulai dari honorer di Dinas PUPR Riau. Namun atas izin Allah, dan keinginan kuat ingin sukses bisa mengemban amanah di beberapa jabatan di Pemprov Riau maupun Kementerian PUPR hingga menjadi Pj Gubernur Riau.
Kemudian, SF Hariyanto juga menyampaikan beberapa program pembangunan mega proyek yang bakal dilakukan jika pasangan nomor urut 1 diamanahkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Salah satunya pembangunan Jembatan Dumai-Sei Pakning, Jembatan Bengkalis-Bukit Batu.
Karena itu, SF Hariyanto memohon doa restu dan dukungan dari keluarga IKANAS Dohot Boruna di Kota Dumai, agar dia diberi kemudahan dalam menjalani proses menuju Gubernur dan Wakil Gubernur Riau pada November 2024 mendatang.
“Saya ini dari keluarga biasa-biasa saja, tapi atas izin Allah dan tekad yang kuat ingin sukses, saya bisa sampai ke titik ini. Keinginan maju sebagai Calon Wakil Gubernur Riau tak lain ingin Riau lebih baik. Karena bertahan saja saya jabatan Pj Gubernur Riau masih sampai Februari 2025, dan belum pensiun dari Sekda Riau. Tapi karena ada dorong pada tokoh Pak Rusli Zainal dan UAS, semua jabatan itu saya tinggalkan demi perubahan Riau,” ungkapnya.
“Untuk saya mohon doa dan dukungan kepada saudara-saudara saya semua. Semoga kami nanti pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor 1, Abdul Wahid-SF Hariyanto dipercaya masyarakat dan atas izin Allah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, dapat menjalankan amanah dan integritas,” pintanya.
Menanggapi itu, Ketua Umum IKANAS Dohot Boruna Kota Dumai H Asnan menyatakan siap mendukung dan memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 1 yang mengusung slogan Bersama Membangun Ruau Abdul Wahid-SF Hariyanto (Bermarwah).
“Kami telah mendengarkan langsung rencana program pembangunan yang direncanakan Pak SF Hariyanto, saya yakin dan percaya dengan segudang pengalaman beliau berkarir di Dinas PUPR dan Kementerian PUPR bisa merealisasikan niat baiknya kutip cakaplah.com,” katanya.
“Salah satu bukti, lima bulan saja beliau menjabat Pj Gubernur Riau ada banyak pembangunan dilakukan, termasuk di Dumai pembangunan Jembatan Sungai Masjid yang terbengkalai saat ini sudah dibangun. Kemudian saat beliau menjabat Sekda juga mempu membantu pembangunan Masjid Alfalah (Masjid Mbah Rono) Dumai itu juga campur tangan Pak Hariyanto bisa selesai. Kemudian masjid terbakar di Kelurahan Datuk Laksamana, beliau juga di sana ambil andil cukup besar,” ungkapnya.
Untuk itu, Asnan mengajak dan mengimbau IKANAS Dohot Boruna Dumai dapat memberi dukungan untuk pasangan Bermarwah di pemilihan gubernur (Pilgub) Riau.
“Kalau yang sudah tua-tua dan berumur itu kata Pak JK (Jusuf Kalah), itu sudah banyak takutnya. Untuk itu, sepakat tidak Gubernur dan Wakil Gubernur Riau ini kita serahkan kepada yang muda-muda, yang berani tapi ikuti aturan main, karena semua pekerjaan itu ada resiko. Artinya Pak Hariyanto bergesak sesuai dengan aturan regulasi yang ada. Bagaimana sepakat?” ucap H Asnan disambut ratusan tamu undangan sepakat.
“Insyaallah saya Haqul Yakin, atas izin Allah dengan Bismillah, mudah-mudahan beliau bisa terpilih Pilgub Riau yang digelar pada November 2024 mendatang,” tambahnya.
Momen tersebut juga dimanfaatkan para keluarga IKANAS untuk diskusi dan tanya jawab menyampaikan aspirasi ke Cawagub Riau Hariyanto.
Warga Dumai, Sri Hartati menginginkan penanganan abrasi dengan pembangunan turap di kelurahan-kelurahan di pinggir pantai. Pasalnya,setiap tahun garis pantai tergerus mendekati pemukiman warga.
Hal itu menurut SF Hariyanto bisa ditangani oleh Kementerian PUPR. Namun dengan pengalamannya di PUPR, persoalan bisa langsung dikomunikasikan dengan pemerintah pusat. (**)