PekanbaruPotret LingkunganPotret PolitikPotret Riau

DPRD Riau Minta Pemprov Antisipasi Cuaca Ekstrem

3
×

DPRD Riau Minta Pemprov Antisipasi Cuaca Ekstrem

Sebarkan artikel ini
Hardianto. (foto: fin)

PEKANBARU – Anggota DPRD Riau Hardianto, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau segera mengambil langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut dengan menerapkan teknologi modifikasi cuaca.

Hal ini disampaikannya mengingat kondisi suhu yang semakin panas, terutama pada siang hari, dan juga terasa gerah di malam hari.

“Suhu udara belakangan ini sangat panas, bahkan malam hari juga membuat gerah. Biasanya di akhir tahun ini sudah masuk musim hujan, tetapi kondisi cuaca sulit diprediksi. Oleh karena itu, saya minta pemerintah mempertimbangkan rekayasa cuaca dengan hujan buatan,” kata Hardianto, Selasa (29/10/2024).

Menurut data BMKG Pekanbaru, panasnya suhu udara di Riau dipengaruhi oleh Siklon Tropis Kong-Rey yang muncul setelah Siklon Trami di Filipina. Siklon ini menarik massa udara panas ke wilayah Riau, menyebabkan suhu tetap tinggi meski sudah memasuki musim hujan.

Hardianto menyebutkan, rekayasa cuaca dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak cuaca panas yang bisa membahayakan kesehatan masyarakat. Ia mengimbau warga untuk menjaga kesehatan dengan memperbanyak konsumsi air putih, buah, dan sayuran agar terhindar dari dehidrasi.

Selain fenomena alam kutip cakaplah.com, Hardianto juga menyebut masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih kerap terjadi di Riau sebagai salah satu penyebab kondisi cuaca ekstrem.

Ia menekankan pentingnya kerja sama antara Pemprov, pemerintah kabupaten/kota, dan instansi terkait dalam menangani karhutla.

“Kepada teman-teman di kabupaten/kota, saya minta agar penanganan karhutla dijadikan prioritas. Ini masalah tahunan, harus ada pembelajaran dari kejadian sebelumnya,” ujar politisi Partai Gerindra itu.

Hardianto juga mengapresiasi kontribusi aktif kepolisian dalam pemadaman kebakaran dan menegaskan pentingnya langkah pencegahan agar tidak muncul titik api baru.

Sebagai tambahan, ia juga mengajak masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakan Salat Istisqa, sebagai bentuk upaya spiritual dalam meminta hujan. (ADV)